Penataan Kawasan Pantai Amal Berdampak Besar Bagi Perekonomian

Syaful Anwar : Harus Ada Agenda Pariwisata Nasional dan Internasional

TARAKAN – Pembangunan kawasan Pantai Amal tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan. Perputaran ekonomi akan terjadi dengan banyaknya fasilitas dan wahana yang tersedia. Jumlah pengunjung pun akan bertambah karena di Kaltara beberapa tempat wisata yang mudah dijangkau salah satunya adalah kawasan Pantai Amal. Secara geografis dan akses, Tarakan lebih mudah dijangkau oleh daerah lain dan negara tetangga.

Pengamat ekonomi di Kaltara, Dr. Ana Sri Ekaningsih, SE, MM, menuturkan, dengan adanya pembangunan kawasan Pantai Amal akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Bumi Paguntaka-julakan Tarakan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2135 votes

“Harapannya baik dan positif terhadap perkembangan serta peningkatan ekonomi. Tentu berdampak positif. Terlebih lihat video yang merupakan rencana pengembangan Pantai Amal, saya yakin berdampak positif terhadap ekonomi,” ungkap Dr. Ana kepada Benuanta.

Baca Juga :  Hari Terakhir Penjaringan PAN, Baru 2 Tokoh yang Mendaftar jadi Calon Wakil Wali Kota  

Bahkan, pendapatan daerah akan meningkat dengan adanya pembangunan tersebut. Bagi masyarakat sekitar yang telah berjualan sebelumnya juga harus diperhatikan dan diberi tempat untuk tetap berjualan. “Pasti akan berkembang lebih baik karena ada penataan lokasi dan fasilitas sehingga akan menambah pengunjung yang tidak hanya dari Tarakan,” kata Dr. Ana.

Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tarakan ini mendukung upaya pemerintah menggandeng investor ada pembangunan kawasan Pantai Amal karena  mengguanakan APBD sepenuhnya akan membebani anggaran yang tengah defisit.

“Saya rasa bagus saja menggunakan investor karena kalau APBD semua, pemerintah akan sangat terbebani dan selama ini dana sedang defisit, hutang belum terbayar semua,” jelasnya.

“Harapan saya, Pantai Amal selain menjadi salah satu ikon pariwisata Tarakan juga menjadikan tempat perputaran ekonomi yang dapat menumbuhkan ekonomi-ekonomi baru serta mensejahterakan masyarakat Tarakan,” tandasnya.

Baca Juga :  Nekat! Pria Ini Rampok Hp di Indekos Putri, Berakhir Diciduk Polisi

Sementara itu, akademisi yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan (UBT), Dr. Syaiful Anwar, S.E, M.Si mengatakan, jika melibatkan pihak investor pada pembangunan kawasan Pantai Amal, harus mengutamakan tenaga lokal agar mengurangi jumlah pengangguran di kota ini.

“Kalau dikelola swasta berdayakan tenaga lokal, terutama untuk sektor pariwisatanya, setidakanya mengurangi pengganguran, ada PAD kota juga di situ,” ujarnya saat ditemui Benuanta di ruang kerjanya.

Dr. Syaiful mengharapkan keterlibatan Usaha Kecil Menengah (UMKM) di kawasan Pantai Amal nantinya. “Dampaknya pertumbuhan pariwisata di Tarakan bisa meningkat, bisa mendatangkan turis lokal dan asing dengan adanya pusat pariwisata, bangunnya jangan asal-asalan tapi skala internasional,” terangnya.

Dalam meningkatkan jumlah pengunjung seperti wisatawan domestik dan asing perlu adanya agenda kegiatan budaya atau event sehingga dapat menarik banyak pengunjung. Dengan banyaknya pengunjung tentu terjadi perputaran ekonomi yang cukup signifikan di Tarakan.

Baca Juga :  BNNK Tarakan Klaim Tak Lagi Temukan Sabu di Dalam Sel

“Yang jelas pertumbuhan akan meningkat, harus ada agenda pariwisatanya, bukan hanya rutinitas Sabtu-Minggu, ada agenda nasional dan internasional, wisatawan datang, orang belanja, kerajinan UMKM juga dapat uang, perputaran sangat banyak,” jelasnya.

Dalam hal menjalin kerjasama dengan investor, menurut Dr. Syaiful, pemerintah harus ada hitung-hitungannya. Karena akan ada penandatangan kontrak kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta.

“Kalau pakai APBD kita tidak menandatangani kontrak, kalau ada kontrak kan beban setelah sekian tahun berapa yang diambil (pendapatan bagi daerah). Harus ada hitung-hitungannya atau evaluasi proyek, kalau kontrak dengan asing swasta misalnya selama 30 tahun, kira-kira dalam 30 tahun pemerintah dapat apa,” pungkas Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Kaltara tersebut. (arz)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *