Pantai Amal Bakal Jadi Destinasi Wisata Unggulan

TARAKAN – Dinas Pariwisata Kota Tarakan optimis kawasan Pantai Amal menjadi destinasi unggulan di Tarakan. Tidak menutup kemungkinan bagi Kalimantan Utara (Kaltara). Geliat penataan dan pembangunan kawasan Pantai Amal yang dimulai awal tahun 2020 ini menjadi tolak ukur pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.

Keberadaan fasilitas seperti food court (pusat jajanan serba ada), tempat bermain bagi anak-anak, plaza intern tentu akan mengundang banyak pengunjung dan terjadi perputaran perekonomian.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

“Di situ ada food court, pedestrian, plaza intern, itu bisa digunakan untuk acara, untuk konser. Kalau ada food court, street food, permainan anak-anak, yang jelas perputaran ekonomi akan besar,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Tarakan, Agustina, SE, MH kepada Benuanta.

Selain itu, penataan dan pembangunan kawasan Pantai Amal tentu berdampak kepada masyarakat sekitarnya. Masyarakat tentu mendapatkan perhatian khusus pemerintah Kota Tarakan. “Artinya kan banyak yang jualan di situ, pemerintah tidak menutup mata, mereka akan masuk diprioritaskan masuk areal yang akan ditata,” ujar mantan Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Tarakan tersebut.

Baca Juga :  Lima Angkutan Laut di Pelabuhan Malundung Sudah Uji Kelaikan  

Sementara itu, jika untuk wisatawan, tak hanya menyerap pengunjung lokal Tarakan melainkan akan menyedot masyarakat dari kabupaten lain di Kaltara seperti Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau dan Tana Tidung. Apalagi, secara letak geografis, Tarakan sangat strategis, diuntungkan sebagai tempat persinggahan atau transit sebelum ke daerah lain.

“Pada saat melakukan perjalanan ke luar daerah maka transitnya melalui Tarakan, jadi letak Tarakan memang strategis, itulah menjadi indikator kita, potensi yang kita kembangkan ini akan menjadi core bisnis yang ada di Tarakan,” jelasnya.

Menurut Agustina, pariwisata tidak akan pernah mati, berbeda dengan sumber daya alam sewaktu-waktu bisa saja habis. Namun, tidak dengan pariwisata karena pariwisata saling berkaitan dengan bidang usaha lainnya sehingga menimbulkan multiefek.

“Kalau yang lain-lain seperti minyak, sawit bisa kurang, kalau pariwisata kan tidak, semua berkembang dari restoran, hotel, wisata kuliner, saling berkaitan, jadi ada multiefeknya, itu untuk 4 kabupaten. Belum lagi untuk negara tetangga, Sabah terdekat, disana objek wisata disana kurang, dengan adanya Pantai Amal, Insyaa Allah tahun depan 2 tahun berjalan itu selesai, itu bisa kita tarik untuk berliburnya ke Tarakan,” tandasnya.

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

Lebih jauh diungkapkan Agustina, untuk pengunjung yang berwisata ke kawasan Pantai Amal dalam tiga tahun terakhir rata-ratanya di atas 200 ribu pengunjung baik wisatawan domestik dan asing. Seperti tahun 2019 lalu, wisatawan domestik yang ke kawasan Pantai sekitar 217.585 pengunjung dan wisatawan asing sekitar 3.372 pengunjung

“Kalau selama ini banyak saja yang masuk ke Pantai Amal, kalau masyarakatnya sendiri (masyarakat lokal cukup banyak). Kalau ada tamu, kita harus optimis tawarkan Pantai Amal,” imbuhnya.

Kuliner ada yang di Tarakan mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun asing, seperti kuliner kepiting dan udang terutama jenis udang tiger sangat memiliki tempat dihati penikmatnya.

“Yang bisa dijual Tarakan itu adalah kulinernya kepiting dengan udang. Udang Tiger disukai wisatawan asing, sama nasional, kepiting ada kepiting soka, diolah berbagai rasa. Ada beberapa tamu dari Tarakan pengolahan kepitingnya beda, saos manis, saos tiram, untuk wisata Pantai Amal banyak khusus untuk kulineran,” jelas Agustina.

Ia juga tidak menutup mata, kalau kawasan Pantai Amal saat ini memang butuh perhatian dari hal penataan hingga kebersihannya. Bahkan, menurutnya Walikota Tarakan sangat concern terhadap penataan dan pembangunan kawasan Pantai Amal hingga dikucurkan dana dari APBD Tarakan untuk mempercepat proses penataan dan pembangunannya.

Baca Juga :  Ini Saran Ombudsman Koreksi Layanan Mudik di Pelabuhan Malundung Tarakan

“Memang sekarang kondisinya ada wisata kuliner, ada usaha rumput laut, ada sapi berkeliaran, tapi kita tetap optimis. Pemerintah sudah konsentrasi luar biasa dengan memulainya dengan tahun ini, pak Wali betul-betul konsentrasinya 100 persen, sanking konsennya pak Wali dengan optimisnya beliau memulainya tahun ini,” ujarnya.

Walaupun pada akhirnya, pemerintah Tarakan mengincar pendapatan asli daerah (PAD) dari pekerjaan tersebut. “Pastilah (sumber PAD), kalau itu sudah jadi, dengan dana yang dipakai untuk pembangunan, itu bisa akan kembali dengan cepat,” tutur Agustina.

Terpisah, Walikota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes menyebutkan, soal kebersihan kawasan Pantai Amal nantinya seiring penataan dan pembangunan menjadi sebuah kawasan maka akan ada yang menjaga kebersihannya.

“Makanya dibuatkan kawasan supaya ada yang menjaga, kalau tidak maka kotor terus. Jadi, setelah dikelola dengan baik pasti kebersihannya diperhatikan, penghijauan, pasti betul-betul bisa diperhatikan dan siap untuk dipakai. (Budidaya rumput laut) Itu nanti pengelola yang mengurusi,” pungkas dr. Khairul. (arz)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *