benuanta.co.id, TARAKAN – Hari terakhir pembukaan pendaftaran penjaringan calon kepala daerah di Sekretariat PAN, baru dua tokoh yang mendaftarkan diri pada Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Tarakan.
Penjaringan tersebut telah dibuka mulai 19 April 2024 lalu hingga Selasa, 23 April 2024. Namun, untuk penjaringan wali kota belum ada yang mendaftarkan diri. Sedangkan untuk wakil wali kota, baru Hj. Mariyam dan H.Syamsi Sarman yang mengambil formulir.
“Kami juga masih menunggu yang lain untuk kemudian mengambil formulir di PAN. Untuk komunikasi sudah banyak dengan kita tapi yang baru datang baru dua tokoh ini. Di awal itu ada tim sukses dan relawannya dari Pak Dokter Khairul, dan juga dari Pak Ibnu Saud dan tim Pak Ahmad Usman tapi mereka belum sampaikan waktunya kapan datang ke PAN ambil formulir,” terang Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Tarakan, Harjo Solaika.
Ia mengatakan pihaknya akan konsisten dengan tahapan yang disusun terkait batas waktu pengambilan formulir. Jika ada pihak yang terlambat mengambil formulir sesuai dengan batas waktu yang ditentukan maka dirinya akan mengembalikan keputusan kepada tim.
Ia pun membeberkan jadwal penjaringan bakal calon kepala telah diatur ketentuannya oleh DPP. Pihaknya juga mendapat deadline dari DPP PAN melalui DPW PAN Kaltara untuk segera melaporkan hasil penjaringan.
Disinggung mengenai figure diusung, pihaknyanti tidak bisa asal menyebutkan karena ia panitia yang ditugaskan DPP untuk melakukan penjaringan. Berkaitan saran dan rekomendasi dari PAN merupakan kewenangan DPP. Tak hanya itu saja, kriteria pun tak luput dari aturan ditetapkan yang DPP yang tent saja memiliki indikator harus dipenuhi.
Dari sisi elektabilitas dan aspek lainnya sama dengan partai lain. PAN sendiri adalah partai terbuka kepada siapapun. Meski demikian, lanjutnya, pihaknya akan tetap mengutamakan kader untuk dipriortiaskan.
“Kalau tidak ada kader qualified atau memenuhi syarat, tentu kita juga akan membuka diri. Di samping itu semua proses ini saya sampaikan PAN berfikir realistis. PAN di Tarakan ini kita hanya memperoleh satu kursi,” bebernya.
Artinya bahwa belum mencukupi untuk mengusung diri sendiri. Karena itu perlu bangun komunikasi politik dengan kekuatan lain dengan parpol lain.
Berbicara mahar, pihaknya menegaskan bahwa belum ada pembicaran yang lebih spesifik.
“Saya pikir itu bukan kewenangan kami. Kami hanya ditugaskan untuk menerima siapapun yang ingin ambil formulir,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa