Khilafatul Muslimin di Tarakan Akui Cinta NKRI

benuanta.co.id, TARAKAN – Keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin tidak dipungkiri saat ini sudah ada di wilayah Kota Tarakan. Adapun jumlah dari anggota aliran agama Islam ini sebanyak 10 orang.

Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan, Adam Saimima mengatakan bahwa 10 orang ini berasal dari internal satu keluarga. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan menempuh jalur komunikasi secara persuasif.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2128 votes

“Kita mengutus pak Ketua MUI dan FKUB untuk melakukan pendekatan kepada mereka, dan dari hasil pendekatan kepada mereka,” sebutnya, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga :  Cuaca Panas Terik di Kaltara, Ini Penjelasan BMKG

Adam melanjutkan, berdasarkan hasil dari pendekatan tersebut, mereka menyatakan bahwa mereka adalah NKRI, tidak seperti di wilayah lainnya. Selain itu, pihak Khilafatul Muslimin sendiri juga menempatkan papan nama khusus untuk anggota mereka sendiri.

“Jadi mereka itu hanya pengajian doang, memang mereka itu punya pimpinan ada di Balikpapan itupun hanya sebatas insidentil saja dan pembicaraannya persoalan mengaji dan sholat,” urainya.

Baca Juga :  FKUB Muda Tolak Penyebaran Hoaks dan Politik Uang

Dalam hal ini Adam menegaskan bahwa Khilafatul Muslimin di wilayah Kaltara tidak mengarah ke perbuatan radikalisme.

“Hasil dari pendekatan yang dilakukan FKUB dan MUI mereka NKRI, mengakui pancasila sebagai dasar negara ini. Hidup normal, ditempat umum, anak sekolah juga dan bayar pajak,”

“Mereka juga tidak mencari pengikut, sejak keberadaan mereka sampai ditemui anggotanya sama masih dilingkungan keluarga 10 orang saja,” lanjutnya.

Adapun pendekatan persuasif yang dilakukan pihaknya berupa binaan dari Kementrian Agama, MUI dan FKUB yang berjalan hingga saat ini. Adam juga menuturkan bahwa anggota Khilafatul Muslimin juga sempat mengundang ketua MUI untuk memberikan tausiyah kepada mereka.

Baca Juga :  Curi dan Preteli Motor Korbannya, Tiga Sekawan Ini Ditangkap Polisi

“Pemantauan jelas, dari bapak Kapolres itu jalan terus karena beberapa daerah di luar Kaltara turut merasakan ya itu dibawah pantauan juga lagi. Selain itu, Yehuwa kita juga pantauan sementara berjalan,” tandas Adam. (*)

Reporter : Endah Agustina

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *