TANA TIDUNG – Universitas Borneo Tarakan (UBT) melakukan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT), Rabu, 27 Juli 2021.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari penawaran kerja sama yang ditawarkan UBT beberapa bulan lalu. Di mana kerja sama tersebut nantinya memberikan kesempatan kepada ASN Pemkab Tana Tidung untuk melanjutkan pendidikan di UBT untuk jenjang pendidikan S1 dan S2.
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menyambut baik sosialisasi dari UBT tersebut. Di mana sesuai visi misi dan program kerja dirinya bersama Wakil Bupati Hendrik, di bidang pendidikan.
“Yakni telah mengalokasikan anggaran untuk program beasiswa sebesar Rp 1 miliar dan pemberian 1 laptop 1 guru, membrikan pakaian, buku dan tas sekolah gratis,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ibrahim Ali dan Rektor UBT Prof. Dr. Adri Patton menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk bekerja sama menguliahkan ASN di KTT.
“Semoga dengan MoU ini bisa meningkatkan kualitas SDM kita, khususnya di lingkungan Pemkab Tana Tidung,” harapnya.
Ditambahkan Wakil Bupati Tana Tidung Hendrik, dari MoU tersebut ada 3 program studi yang dilakukan kerja sama dengan Pemerintah KTT. “Jadi ada 3 program studi yang kita lakukan kerja sama, yang pertama itu Ilmu Hukum, kemudian Pertanian dan yang ketiga Ilmu Kesehatan,” jelas Hendrik.
Kerja sama ini diperuntukkan bagi para ASN di Pemerintah KTT, dan diprioritaskan bagi ASN yang belum Strata Satu (S1). Namun apabila ada ASN yang ingin melanjutkan ke jenjang Pasca Sarjana, Pemkab Tana Tidung mempersilahkan.
“Untuk pembiayaannya itu nanti dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kalau untuk perkuliahannya itu di hari Jumat dan Sabtu,” katanya.
Dia mengatakan, rencananya Pemerintah KTT akan menyekolahkan 10 ASN setiap tahunnya. “Paling bisa ya 10 orang per tahun. Untuk anggarannya itu, per orang sampai selesai kuliah kurang lebih Rp 50 juta,” sebutnya.
Dia menambahkan, dari tiga program tersebut, Pemkab Tana Tidung tidak memprioritaskan program mana yang akan didahulukan. “Semua sama, tergantung dari pendaftarnya nanti,” jelasnya.(bn1)
Editor: M. Yanudin