Mengklaim Dukungan, Postingan Ketua Tim Iraw Bakal Diantar ke Ranah Hukum

TARAKAN – Apapun bentuknya dan sesiapapun itu tidak boleh memberikan dukungan atas nama lembaga Pemuda Muhammadiyah (PM). Hal ini disampaikan Fajar Mentari S.Pd, salah seorang tokoh Pemuda Muhammadiyah Kaltara, mengomentari foto Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) yang dinilai memberikan dukungan kepada iraw, salah satu pasangan calon (Paslon) Pilgub Kaltara.

“Yang pengurus struktural saja tidak boleh, apalagi yang bukan, apalagi ketua tim pemenangan calon kepala daerah, apalagi merangkap pengurus Parpol, apalagi lagi ketua Parpol, apalagi ada gambar simbol-simbol PM, terlebih lagi ada foto Ketua umum (Ketum), Ketum pusat lagi. Bagi kami, ini seperti pelanggaran pasal berlapis ya,” tegasnya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Fajar mengatakan, jika pribadi Ketum yang diklaim tidak masalah, asal jangan membawa-bawa simbol Pemuda Muhammadiyah. Pasalnya di gambar itu Ketum menggunakan jas almamater. Dan kata ‘Lanjutkan 2 Periodenya’ pas di bawah foto ketua. Hasil konfirmasinya, gambar itu didesain oleh tim ITE mereka.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Bakal Tinjau Kondisi dan Fasilitas Pantai Ratu Intan
DIPERSOALKAN : Postingan dukungan Pemuda Muhammadiyah yang dipersoalkan.

“Postingan ketua tim itu kan kampanye, tapi bawa simbol-simbol lembaga. Kalau ucapan selamat kan tidak seperti itu. Ini penggiringan opini. Kebetulan disiplin ilmu saya tentang linguistik, yakni ilmu yang menyelidiki tentang bahasa atau telaah bahasa. Menurut kacamata forensik linguistik saya, menangkap bahwa ini adalah klaiman yang psikolingustiknya disampaikan secara implisit. Klaim yang bukan fakta itu bohong. Satu kebohongan dapat menghancurkan seluruh reputasi dalam integritas. Integritas tanpa pengetahuan pasti lemah dan tak berguna, pengetahuan tanpa integritas pasti berbahaya dan mengerikan,” urainya.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

Pria akrab disapa FM ini bisa memaklumi dan realistis jika perbuatan ini dilakukan oleh ‘orang umum’. Tapi yang jadi persoalan adalah yang mempostingnya itu adalah ketua tim pemenangan salah satu Paslon, sehingga tentu ini akan menjadi image yang tidak baik bagi lembaga PM. “Kami merasa dirugikan, sebab perbuatan ini telah mencederai integritas lembaga kami. Mencemarkan nama baik lembaga,” ujarnya.

Dia menjelaskan, integritas merupakan aset yang paling penting dimiliki oleh suatu lembaga. Kekuatan sebuah bangsa itu bergantung pada integritas rumah tangganya. Memang benar bahwa integritas saja tidak akan menjadikan kita seorang pemimpin, tetapi tanpa integritas kita tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin.

Integritas sejati itu adalah melakukan hal yang benar, dan mengetahui bahwa tidak ada yang tahu apakah anda sudah melakukannya atau tidak. Sedangkan perbuatan yang bersangkutan itu fenomena sebaliknya, menganiaya integritas lembaga dan terkesan ada unsur kesengajaan untuk dipertontonkan agar banyak orang tahu.

Baca Juga :  Pemilik Tagih Janji Setelah Tanah Dijadikan Jalan Pemakaman Covid-19

Dikatakannya, salah satu pihaknya telah mengingatkan untuk merivisinya, tapi tidak diindahkan, bahkan sampai hari ini postingan tersebut masih melekat di media sosial facebook dengan alamat https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3815352605214217&id=100002185447135. Padahal sebenarnya merevisi saja, itu tidak akan cukup untuk menghapus kesalahan suatu pihak yang punya niat jahat terhadap marwah lembaga ini. Bukannya menghapus, mengklarifikasi dan meminta maaf, malah terkesan sengaja dibiarkan. Sama sekali tidak ada iktikad baik.

“Saya telah berkoordinasi dengan Ketum, saya telah mengantongi restu dari beliau untuk mengawal berita duka ini dan mendapat mandat untuk mengantarkannya ke ranah hukum,” tegasnya.(*)

 

Reporter : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *