KNPI Tarakan Gelar Diskusi Virtual, Jalin Keakraban Anak Bangsa Untuk Menguatkan Papua

TARAKAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasuonal Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tarakan menyelenggarakan Seminar Online skala nasional, Sabtu (20/6/2020).

Pelaksanaan seminar dilakukan secara virtual melalui zoom dengan tema “Menjalin Keakraban Anak Bangsa Untuk Menguatkan Papua Sebagai Bagian NKRI”.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1572 votes

Diskusi yang berlangsung mulai pukul 20.00 Wita sampai dengan via Zoom, menghadirkan Nara sumber Prof. Dr. Drs. Adri Patton M, Si (Rektor Universitas Negeri Borneo Tarakan (Kalimantan Utara), Yan Mendenas, S.Sos, M.Si (Anggota Komisi I DPR RI), Dandrem Karoba, S.T, M.M (Ketua Bakorda Fokusmaker Papua, dan Suis Dowansiba (DPD KNPI Papua Barat/Bakal Calon Bupati Manokwari).

Baca Juga :  Harga Telur Ayam Ras Mulai Tembus Rp 72 Ribu

Sementara agar diskusi berjalan dengan lancar dipandu moderator yakni Komarudin, S.Kom, M.H (Ketua DPD KNPI Kaltara) dan host Erick Hendrawan (Ketua DPD KNPI Tarakan).

Ketua KNPI Tarakan, Erick Hendrawan mengatakan, diskusi virtual diikuti ratusan pemuda pemudi Indonesia yang tersebar di seluruh indonesia.

“Peserta tidak hanya dari wilayah Provinsi Kaltara tapi juga hadir dari berbagai wilayah Provinsi Indonesia,” katanya.

Baca Juga :  Pertamina Tambah Kuota BBM dan LPG untuk Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran

Sesuai dengan tema kegiatan diharapkan pemuda harus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa tanpa memandang SARA, dan papua menjadi bagian dari NKRI.

“Anak bangsa tidak mengenal rasisme selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, sehingga dengan isu yang ada di luar negeri tidak akan memecah belah dan melunturkan persatuan dan kesatuan di Indonesia, NKRI Harga Mati,” tegasnya.

Menjaga persatuan dan kesatuan sangat penting dan diharapkan, karena semua bersaudara meski berbeda suku, agama, budaya dan golongan, Indonesia disatukan dalam bingkai NKRI.

“Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, segala bentuk informasi harus disaring, jangan percaya Hoax (informasi bohong) yang dapat memecah belah bangsa,” tuturnya.

Baca Juga :  Ini Saran Ombudsman Koreksi Layanan Mudik di Pelabuhan Malundung Tarakan

Erick mengatakan, mengutip sedikit pernyataan Rektor Universitas Borneo Tarakan prof Andri Patton, “Persoalan Papua bisa dilakukan rembuk nasional dengan melibatkan semua stakeholder,” ucapnya.

Papua adalah bagian dari NKRI dan kedepan tidak ada diskriminasi, karena semua bersaudara, Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Indonesia.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan agenda ini, semoga kita tetap satu pemuda dalam bingkai NKRI,” tutup Erick. (*)

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *