Pemerintah KTT Akan Fokus Cegah Stunting Terhadap Anak di Tahun 2022

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pendidikan, di tahun 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung juga akan fokus untuk menangani masalah kesehatan khususnya dalam penanganan kasus stunting.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

Oleh karena itu, Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) Ibrahim Ali, ingin semua pihak terkait bisa membuat inovasi dalam mengatasi persoalan stunting yang ada di KTT.

Baca Juga :  Kemenag Tana Tidung Berikan Pembekalan Manasik kepada 16 CJH

“Baik OPD terkait, kelompok PKK dan Pemerintah Desa (Pemdes) saya rasa harus saling berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan stunting yang ada di Tana Upu Taka ini,” kata Ibrahim Ali pada Rabu, 08 Juni 2022.

Bupati yang akrab disapa Ibrahim itu menyampaikan saat ini dari 32 desa di KTT, 12 desa di antaranya mengalami persoalan sunting, sehingga dengan adanya kolaborasi antara instansi terkait dapat menurunkan angka stunting yang ada saat ini.

“Melalui program dan inovasi saya ingin semua pihak dapat bekerja sama dengan baik, termasuk OPD terkait agar persoalan stunting ini bisa segera hilang dari KTT,” ujarnya.

Baca Juga :  CJH Tana Tidung Bimbingan Manasik Haji

Bahkan melalui program KTT sehat, Ibrahim berharap persoalan stunting ini bisa segera mengalami penurunan, bahkan hilang dari KTT.

“KTT Sehat dan Dokter Keliling, kedua program ini kita jalankan agar masyarakat KTT bisa semakin sehat dan tidak terkena stunting lagi. Artinya Pemkab telah melakukan upaya, karena persoalan stunting ini tidak bisa kita anggap remeh,” terangnya.

Di sisi lain, Ketua penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) KTT sekaligus Ketua Gerakan Bunda PAUD KTT, Vamelia Ibrahim mengatakan selama ini melalui kegiatan-kegiatan PKK dan Bunda PAUD pihaknya terus melakukan kampanye pencegahan stunting.

Baca Juga :  CJH Tana Tidung Bimbingan Manasik Haji

Dimana hal ini diharapkan, dapat menyadarkan masyarakat untuk hidup dengan pola makan yang teratur dan sehat. Agar bibit generasi KTT bisa tercegah dari kasus stunting.

“Sosialisasi dan gerakan kesehatan bahkan pendidikan terus kita lakukan bersama Pemkab, karena kita sadar kalau anak-anaklah yang paling rawan terkena stunting dan langkah pencegahan terus kita lakukan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *