Kondisi Air Baku Krisis, PDAM Keluarkan Skema Penampungan Air ke Warga

benuanta.co.id, TARAKAN – Sepekan terakhir masyarakat Tarakan di beberapa lokasi, termasuk di sekitaran Embung Binalatung Kampung Satu tampak terseok-seok karena sulitnya mengalirnya air PDAM. Hal ini dipicu oleh kondisi cuaca kemarau yang menyebabkan krisis air baku pada Embung Binalatung Kampung 1.

Direktur Utama PDAM Tarakan melalui Kepala Bagian Umum Muhammad Jufri, ST., menerangkan saat ini pihak PDAM Kota Tarakan telah memiliki skema penggiliran air. Yakni 3 hingga 4 hari untuk beberapa wilayah di sekitar Embung Binalatung.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1565 votes

“Penggiliran kita buat tiga hingga empat hari karena proses pengisian pipanya itu satu hari,” ungkapnya Muhammad Jufri kepada benuanta.co.id, Kamis (26/8/2021).

Baca Juga :  Gubernur Kaltara: THR Lebaran Harus Cair Tepat Waktu

Jufri menjelaskan, hal ini dilakukan untuk menjaga pendistribusian air agar keterisiannya bisa terjaga. “Jadi tiga hari itu untuk wilayah yang dekat-dekat dengan embung saja. Ada waktu dua hari untuk menampung air. Sementara untuk area Belakang BRI, Beringin, Mamburungan dan Pantai Amal itu kan jauh, jadi membutuhkan dua hari untuk pengisian pipa dan dua harinya menampung,” imbuhnya.

Baca Juga :  Jalin Ukhuwah Islamiyah, Komunitas Asik akan Gelar Baksos

Meski begitu, ia mengakui saat ini kondisi air baku sangat minim, yang mana hanya berada pada posisi minus 231 sentimeter.

“Sangat krisis sekali karena dari level paling tinggi yaitu plus satu meter turun dari titik nol menuju minus 230 centi, sudah sampai pada mulut pipa hisapnya jadi sudah tidak bisa diambil,” akunya.

Mensiasati krisis tersebut, pihak PDAM sendiri mengakali hal ini dengan memanfaatkan jalur intek sungai yang ada di Embung Binalatung.

“Makanya kami menggunakan jalur intek sungai yang di Embung, maka dari itu kami selalu himbau ke masyarakat jika dapat jadwal penggiliran agar bisa menampung juga,” tegasnya.

Baca Juga :  Buka Bersama, Pj. Wali Kota dan Gubernur Bagikan Bantuan Beras ke Petugas Kebersihan

Sementara itu, Nurul (22) warga Boompanjang, Kelurahan Pamusian ini turut mengeluh dengan kondisi penyaluran air saat ini.

“Sangat susah sekali ya begini, saya tidak punya penampungan profil, jadi hanya mengandalkan tampungan bak mandi saja. Apalagi di sini ramai ya, karena banyak penghuni kos yang lain. Jadi agak susah menampung air,” tukasnya. (*)

 

Reporter : Endah Agustina

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *