benuanta.co.id, TARAKAN – Meski fasilitas di Pantai Ratu Intan Kota Tarakan telah dibangun dengan konsep menarik, daya tarik kawasan wisata ini masih belum sebanding dengan ekspektasi. Jumlah pengunjung yang datang tergolong rendah, dan minat pelaku UMKM untuk mengisi area food court juga minim.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata (PDIP) Dinas Pariwisata Tarakan, Syahrun, S.T., mengungkapkan kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 belum menggembirakan.
“Kalau bicara tren pengunjung sih, ya bisa dibilang masih tergolong sepi,” jelasnya kepada benuanta.co.id, Rabu (3/6/2025).
Data dari Dinas Pariwisata menunjukkan, pada tahun 2024 hanya sekitar 4.000 pengunjung yang datang ke Pantai Ratu Intan. Angka tersebut bahkan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023.
“Untuk tahun ini belum kami hitung karena data tahunan biasanya direkap akhir tahun, tapi trennya cenderung menurun,” paparnya.
Kondisi ini berimbas pada sektor pendukung pariwisata, khususnya pelaku UMKM. Area food court yang telah dibangun dan ditawarkan kepada pelaku usaha ternyata masih minim peminat.
“UMKM juga yang mengisi food court itu ya peminatnya masih minim, padahal kita sudah promosi besar-besaran,” tuturnya.
Untuk mendorong minat pelaku usaha, Dinas Pariwisata telah menurunkan tarif sewa booth secara signifikan.
“Dari harga Rp3 juta per bulan, sekarang hanya Rp1,1 juta. Tapi tetap belum banyak yang tertarik,” tambahnya.
Pihaknya mengaku telah berupaya melakukan promosi melalui media sosial dan kanal informasi lainnya. Namun, belum banyak pelaku usaha yang tertarik membuka gerai di sana.
“Sudah kita kencangkan promosi, baik lewat media sosial maupun langsung ke UMKM, tapi responsnya belum sesuai harapan,” katanya.
Minimnya jumlah pengunjung diduga menjadi penyebab utama rendahnya minat para pelaku UMKM. Dengan trafik yang belum stabil, pelaku usaha ragu untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
“Kemungkinan penyebabnya karena memang pengunjung yang masih minim,” tuturnya.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Tarakan untuk tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menciptakan strategi untuk meningkatkan daya tarik wisata dan kepastian ekonomi bagi pelaku usaha lokal. Dengan fasilitas yang sudah tersedia, harapan kini bergantung pada peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina