Warga Kuala Lapang Akhirnya Punya Rumah Singgah dan Jalan Penghubung Antar Desa

benuanta.co.id, MALINAU – Jelang penutupan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 112 Wilayah Perbatasan (Wiltas) Kodim 0910/Malinau, progres kegiatan fisik salah satu rumah singgah telah rampung 100 persen.

Rumah singgah berukuran 4×6 meter di RT 01 Desa Kuala Lapang Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau telah selesai berdiri dan siap digunakan oleh para petani Desa Kuala Lapang, Senin 11 Oktober 2021.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1989 votes

Saat dikonfirmasi Kepala Desa (Kades) Desa Kuala Lapang, Royanto sangat mengapresiasi dan menyambut baik berdirinya rumah singgah tersebut. Pasalnya, rumah singgah ini sangat berguna bagi masyarakat untuk berteduh ketika hujan maupun terik matahari. Selain itu juga untuk tempat beristrihat bagi warga sepulang dari kebunnya.

“Kami warga sangat bersyukur karena rumah singgah ini sudah selesai dan rampung. Sehingga warga bisa gunakan nanti,” kata Royanto,

Ia menjelaskan, rumah singgah yang telah dikerjakan bersama-sama itu disambut baik oleh warganya, begitu juga dengan pembukaan jalan penghubung antar Desa, yang sangat dinantikan oleh warga setempat.

“Tentu kita sangat berterima kasih kepada TNI khususnya satgas TMMD yang sudah hampir sebulan bergotong royong bersama masyarakat untuk membangun rumah singgah ini,” ujarnya lagi.

“Begitu juga dengan pembukaan jalan penghubung antar desa yang sudah sangat lama dinantikan dan baru dapat terealisasi saat ini,” imbuhnya.

Meski jalan penghubunng antar desa dan pembangunan rumah singgah, harus dikorbankan dengan sebidang tanah. Namun menurut Royanto, hal itu tidak menjadi masalah, karena para petani sudah sangat lama menginginkan adanya rumah singgah dan jalan penghubung antar desa.

“Jadi, kami sangat berterima kasih. Karena telah membangun kegiatan fisik di desa kami. Salah satunya itu rumah singgah, tentu ini mimpi warga selama bertahun-tahun dan akhirnya sudah menjadi kenyataan, begitu juga jalan penghubung yang kita mintai tetap dibangun meski mengunakan lahan kita bersama. Setelah 20 tahun kita pun dapat melihat pembangunan yang kita inginkan selama ini,” tutupnya.(*)

Reporter: Osarade

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *