Banjir Sejumlah Kecamatan di Nunukan Ditetapkan Status Siaga Darurat

NUNUKAN – Banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Nunukan saat ini ditetapkan sebagai siaga darurat, melihat kondisi di lapangan air sudah mulai surut, Jumat 28 Mei 2021.

Plt. BPBD Kabupaten Nunukan Muhammad Amin mengatakan, dibeberapa kecamatan terjadi bencana alam yang sering terjadi setiap tahunnya seperti bencana banjir dan ada juga beberapa titik longsor.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2143 votes

Untuk bencana banjir yang terdapat dibeberapa wilayah yakni Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan, Lumbis Ogong, Krayan Induk,  Krayan Selatan dan Sebuku, serta Tulin Onsoi.

“Untuk penetapan kebencanaan kita telah mengambil langkah-langkah penanganan bencana yang  terjadi di Kabupaten Nunukan. Telah melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sikap dalam penanggulangan kebencanaan ini, maka kami menetapkan siaga darurat. Kami juga memberikan kesempatan penuh kepada pos pemantau yang ada dibeberapa wilayah agar berkordinasi dengan pemerintah setempat dalam penanganan banjir,” jelasnya.

Siaga darurat ini akan melakukan peningkatan pemantauan, koordinasi dan lainnya. Apabila kondisi semakin memburu maka akan dinaikkan statusnya menjadi darurat bencana.

Lanjut dia, sejak 20 Mei 2021 telah menerima laporan dari pihak kecamatan, adanya banjir dan saat itu setiap komandan pos BPBD di wilayah agar melaporkan ketinggian air setiap jam.

Diketahui debit air tinggi ada di Sembakung dan Sembakung Atulai. Mulai hari ini laporan dari komandan pos sudah mulai surut dengan perlahan-lahan.

Ditempat yang sama Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Nunukan Hasanuddin menjelaskan, BPBD Nunukan menerapkan siaga darurat ini karena bukan bencana banjir saja di kecamatan Sembakung melainkan ada 8 kecamatan  juga, telah melaporkan dampak terjadinya bencana banjir maupun Longsor.

“Siaga darurat ini melihat kondisi yang terjadi, biasanya banjir itu disertai tanah longsor.  Siap siaga ini mencakup bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor,” kata Hasanuddin.

Banjir dan longsor ini terjadi di Kecamatan Krayan dan Lumbis Hulu, yang memang ada beberapa titik dampak banjir salah satu rumah yang hanyut, namun saat ini sudah membaik dan bisa berjalan normal.

“Saat ini kita fokus di kecamatan Sembakung, dan Sembakung Atulai karena dataran rendah sehingga air masih menampung itupun surut perlahan-lahan,” paparnya.

Distribusi logistik sebenarnya di kecamatan masih ada stok yang lalu. Kenapa tidak dilakukan distribusi logistik di seluruh Desa, kerena logistik itu akan diberdayakan jika pembukaan posko pengungsian.

“Untuk pendistribusian di Desa-desa saat ini belum kita lakukan karena kita masih melihat dampak beberapa hari ke depan,”  pungkasnya.(*)

Reporter: Darmawan
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *