Musrenbang di Sebatik, Wabup Nunukan Dorong UMKM Go Internasional 

benuanta.co.id, NUNUKAN – Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kewilayahan di Pulau Sebatik, ada tujuh usulan yang diprioritaskan pada musrenbang kewilayahan untuk pembangunan di tahun 2025.

Kepala Bappeda Litbang, Nunukan Raden Iwan Kurniawan, menyampaikan ada tujuh usulan yang diprioritaskan pada musrenbang kewilayahan untuk pembangunan di tahun 2025.

Pertama itu, pengembangan ekonomi yang berbasis potensi daerah yang berkelanjutan (pertanian, perikanan, umum), selanjutnya peningkatan pembangunan Infrastruktur, termasuk peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia, meningkatkan penyelenggaraan perlindungan sosial yang terintegrasi dan tepat sasaran, penguatan tata kelola pemerintahan yang baik melalui agen Reformasi birokrasi, peningkatan kualitas lingkungan hidup, ketahanan bencana serta peningkatan ketentraman dan ketertiban umum.

“Dari musrenbang kewilayahan ini ada tujuh usulan yang kita prioritaskan, dari setiap usulan akan di kerucutkan lagi sesuai dengan ketersediaan dana dan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Iwan Kurniawan, Jumat 23 Februari 2024.

Selain itu, Anggota DPRD Kabupaten Nunukan Perwakilan Dapil Pulau Sebatik, Hamsing juga menyarankan agar Camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kecamatan agar lebih memprioritaskan infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan dan tepat sasaran.

“Menjadi catatan penting untuk diperhatikan seperti pelayanan kesehatan, pendidikan serta infrastruktur lainnya,” jelasnya.

Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, menyampaikan musrenbang kewilayahan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap usulan – usulan dari masyarakat untuk pembangunan.

Banyak permasalahan di pulau Sebatik yang belum mampu dituntaskan. Sehingga dengan musrenbang kewilayahan ini permasalahan dapat menjadi usulan yang diprioritaskan dan ter akomodir di tahun 2025 mendatang.

“Karena berbatasan dengan Malaysia , seharusnya yang perlu menjadi perhatian itu adalah pelaku UMKM agar Go Internasional,” ujarnya.

Dia berpesan UMKM di pulau Sebatik dapat lebih diperhatikan dan ditingkatkan terutama dari segi pemasarannya.

“Pemasarannya itu jangan hanya ditempat saja, tapi harus melalui digitalisasi agar lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luar juga,” ungkapnya. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *