Operasi Ketupat Kayan 2020 Digelar Selama 37 Hari, Ini Sasaran Petugas

TANJUNG SELOR – Tahun ini Operasi Ketupat Kayan 2020 agak berbeda dari tahun sebelumnya. Jika biasanya dilaksanakan 2 pekan sebelum lebaran, kali ini dilaksanakan sebulan lebih sejak tanggal 24 April hingga 30 Mei 2020.

“Operasi Ketupat ini akan berlangsung selama 37 hari,” ungkap Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit melalui Direktur Lalu Lintas Polda Kaltara Kombes Pol Noviar kepada benuanta.co.id, Selasa 28 April 2020.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2140 votes

Pelaksanaan operasi ini pun berbeda, tujuan pertamanya untuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Kedua dalam pelaksanaannya kepolisian menindaklanjuti kebijakan pemerintah terkait pelarangan mudik. “Di dalamnya kita akan membangun pos terpadu, fungsinya untuk penyekatan dan check point khusus untuk pemudik,” jelasnya.

Baca Juga :  Sinergi Reforma Agraria di Bulungan Fokus Penataan Aset

Kata dia, jika ditemukan ada yang mudik dari luar ke Kaltara akan dikembalikan ke tempat semula. Terutama wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti Kota Tarakan.

“Kemudian kegiatan keramaian kita tetap pantau dan diimbau melalui patroli dan public address untuk tidak berkumpul. Sehingga tahun ini pelaksanaan ibadah tarawih, malam takbir, lebaran, wisata halal bihalal tetap mengikuti protokol Covid-19. Jadi tata cara beribadah disesuaikan dengan fatwa MUI dan ketentuan bupati atau walikota, itu pola Operasi Ketupat Kayan 2020,” ucapnya.

Baca Juga :  Reforma Agraria Upaya Tuntaskan Tumpang Tindih Lahan di Bulungan

Mantan Wadir Lantas Polda Kaltim ini mengatakan, untuk jalur tikus, petugas telah perintahkan untuk memantaunya. Dengan menyiapkan grup yang berpatroli lalu ada pos pantau dan memberdayakan anggota Babinkamtibmas.

Kesempatan ini juga dirinya mengimbau kepada warga Kaltara. Ketika jalur tikus atau jalur tidak resmi, celah dan kekurangan petugas mengawasi full, untuk tidak digunakan.

“Ketika nanti sampai ke daerah PSBB atau daerah zona merah, percuma juga mereka akan menjalani karantina atau isolasi selama 14 hari. Percuma juga karena tidak bisa lebaran dan ketemu keluarga,” bebernya.

Selain itu, untuk kawasan perlintasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia, di Nunukan sejak awal Polda Kaltara telah memberikan warning. Dari pusat telah menginformasikan agar polda dan polres melakukan antisipasi dengan melalui jalur resmi.

Baca Juga :  Sinergi Reforma Agraria di Bulungan Fokus Penataan Aset

“Informasi terakhir itu kapal penumpang sudah berkurang yang ada hanya kapal non Pelni yang beraktivitas, di Nunukan juga sudah siap,” ucap Noviar.

Berdasarkan analisa evaluasi Operasi Ketupat tahun 2019 ada peningkatan dari 2018. Mulai dari jalur penerbangan, perairan laut dan sungai hingga darat meningkat. Tetapi sejak dimulai Operasi Ketupat Kayan 2020, menurun jauh dari hari normal. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *