Ayah Ibunya di Penjara Kasus Narkotika, Anak Dirawat Tetangga

benuanta.co.id, NUNUKAN – Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan adiknya yang masih bayi harus jauh dari orangtua dan tinggal, serta dirawat oleh tetangganya. Sebab kedua orangtuanya masuk penjara lantaran tersandung kasus narkoba.

Bapak kedua anak ini diketahui tengah menjalani masa tahanan nya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan. Sejak saat itu, kedua anak ini sempat tinggal bersama ibunya di Jalan Hasanuddin RT.09 Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan.

Namun, sejak Kamis (29/6/2023) lalu sang ibu diamankan Unit Reskrim Polsek Nunukan lantaran tersandung kasus narkotika. Bahkan, ibu kedua anak ini diduga merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Ira tetangga yang merawat kedua anak ini mengatakan, bapak dari kedua anak ini masuk penjara saat istrinya masih mengandung anak bungsunya.

“Dua-duanya kasus narkoba, jadi itu bapaknya dulu yang ditangkap, baru ini mamanya mereka ditangkap pas hari raya Idul Adha. Awalnya itu karena curi uang kotak amal di Masjid dekat sini, pas Polisi datang dia mengaku juga kalau jualan sabu,” kata Ira kepada benuanta.co.id, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga :  Warga Labang Geram Proyek BTS Bakti Tidak Berfungsi, Begini Tanggapan Diskominfo Nunukan

Selama ini, sikap ibu kedua anak ini diakui warga sekitar cukup meresahkan, sebab sudah sering mencuri barang berharga milik warga sekitar. Bahkan, sering mengamuk dan marah-marah tanpa sebab.

Terkait gangguan kejiwaan yang dialami oleh ibu anak ini, Ira menyampaikan jika hal tersebut sudah diketahui oleh warga sekitar.

Bahkan, ia mengatakan jika setiap bulannya, yang bersangkutan sering mendapatkan suntikan obat penenang dari Puskesmas Nunukan.

“Setiap bulan itu rutin dapat suntikan obat penenang, biasanya orang Puskesmas yang datang kerumahnya, biasa juga kalau datang sadarnya dia sendiri yang ke Puskesmas,” ujarnya.

Diungkapkannya, ibu dari kedua anak tersebut sudah lama mengalami gangguan kejiwaan, sejak ia ditinggal oleh suaminya yang pertama lalu anak keduanya meninggal dunia. Sejak saat itulah, kondisi mentalnya mulai terganggu meski setalah itu ia sempat menikah lagi dengan suaminya yang saat ini di Lapas.

Baca Juga :  Curi Emas dan Uang, Ibu Rumah Tangga Asal Sebatik Masuk Bui

Berita terkait:

Tidak hanya meresahkan warga sekitar, dari pengakuan para tetangga, kedua anaknya ini sering mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya, bahkan di beberapa tubuh anak ini terdapat bekas sundutan rokok.

“Dua anak ini beda bapaknya, yang umur 10 tahun itu anak dari suami pertamanya, yang bayi ini anak dari suami keduanya yang saat ini di penjara,” ucapnya.

Ira menyampaikan, bahkan anak pertamanya tersebut saat ini sudah putus sekolah semenjak ibunya melahirkan. Saat sang ibu pergi, ialah yang menjaga dan merawat adiknya yang masih bayi tersebut.

Dikatakannya, setelah sang ibu ditangkap, keduanya sementara tinggal di rumah tetangga. Saudara dari ibu anak tersebut sudah datang untuk mengambil kedua anak tersebut, namun anak pertamanya enggan ikut bersama dengan pamannya.

Baca Juga :  BKPSDM Nunukan Tunggu Surat Resmi Terkait Nasib Tenaga Honorer 

“Sudah ada juga pamannya datang, tapi yang besar ini tidak mau ikut, kalau yang bayi ini banyak saja yang mau rawat tapi ada bapaknya telpon kalau dia nda mau juga anaknya ini diambil orang,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, jika pihak Dinas Sosial Kabupaten Nunukan sudah datang berkunjung setelah pihak RT melapor.

“Sudah ada datang Dinas Sosial, tapi katanya mereka mau rapatkan dulu dengan atasan mereka, jadi sementara ini kita rawat mereka berdua,” lanjutnya.

Untuk keperluan pempers, susu dan bubur bayi, Ira menyatakan jika barang tersebut didapatkan dari uluran tangan para tetangga sekitar.

“Kalau kita berharap kedua anak ini bisa dapat perhatian dari Dinas Sosial, belum lagi anaknya yang besar ini putus sekolah, semoga lah bisa dibantu biar bisa sekolah lagi,” harapnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *