Jumlah Pasien Covid-19 di Sulsel Mulai Melandai

MAKASSAR – Jumlah kasus pasien positif virus Corona (Covid-19) di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai melandai jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Tercatat, penambahan pasien Positif Covid-19 hanya 21 orang di hari Sabtu, 13 Juni 2020.

Data yang dihimpun dari website resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, covid-19.sulselprov.go.id dari 1.608 meningkat 1.629 pasien Positif Covid-19.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2135 votes

Namun, jika dibandingkan hari sebelumnya ada penambahan 93 pasien, dari 1.515 menjadi 1.608 orang berkategori positif Covid-19, Jumat 12 Juni 2020.

Begitupun di hari Kamis 11 Juni 2020, kasus pasien positif Covid-19 sebanyak 132 orang, dari 1.383 menjadi 1.515 orang dikategori yang sama.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah membeberkan, penambahan kasus Covid-19 sebagian dari klaster Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa, Gowa. Klaster ini penyumbang pasien positif Covid-19 di Sulsel.

Hal itu diketahui setelah dilakukan tracking melalui rapid test dan dilanjutkan dengan tes swab beberapa waktu lalu.

“Memang terakhir klaster lapas wanita itu mengagetkan kita, karena ada 48 yang terkonfirmasi positif setelah hasil rapid kemudian dilanjutkan swab. Dan ada delapan yang harus dirujuk ke rumah sakit, sisanya kita karantina di Duta Covid-19, di hotel,” jelas Nurdin Abdullah, Jumat (12 Juni 2020).

Diakui Nurdin, untuk langkah selanjutnya dalam menekan penyebaran virus Corona di dalam Lapas, pihaknya akan menyalurkan ribuan alat rapid test dan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Kakanwil Kemenkumham Sulsel.

“InsyaAllah kita akan memberikan 5.000 lagi rapid test, untuk kita rapid secara massal di Sulsel, terutama yang memang cenderung kita lihat yang berpotensi untuk menularkan,” jelasnya.

Dikatakan pejabat berlatar belakang akademisi ini, kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 di Sulsel sebagai tanda semua pihak aktif bekerja dalam memutus mata rantai penularan virus Corona.

“Tapi yakinlah dengan trend kenaikan ini, suatu tanda bahwa semakin aktif kita melakukan tracking, semakin aktif melakukan testing, baik itu rapid test maupun PCR (polymerase chain reaction). Mudah-mudahan ini cukup menekan angka pertumbuhan. Saya meyakini bahwa kerja-kerja teman-teman di lapangan ini membuahkan hasil,” imbuhnya.(*)

 

Reporter: Akbar
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *