TARAKAN – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Tarakan melalui Bimas Kristen mengadakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Agama Kristen pada Jumat, 12 Maret 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Kementrian Agama Kota Tarakan dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan.
“Peningkatan kompetensi guru agama merupakan komitmen kami dan telah diprogramkan setiap tahunnya. Apalagi di masa pandemi Covid-19 kualitas pendidikan kita harus tetap terjaga, terutama pendidikan agama, karena secara langsung membentuk karakter siswa,” ujar Kepala Kemenag Tarajan, H.M. Saberah, S. Ag, MM kepada benuanta.co.id saat kegiatan berlangsung.
H.M. Saberah, S. Ag, MM menerangkan bahwa pendidikan agama harus berhasil membentuk siswa yang taat beragama, jujur dan berkarakter.

“Karena giat ini merupakan peningkatan kompetensi guru agama Kristen. Maka kita mengupayakan di tengah pandemi ini pendidikan agama Kristen tetap berkualitas melahirkan siswa yang taat beragama, rajin beribadah ke gereja dan punya karakter. Tentu itu harus dimulai dari kompetensi guru agamanya, bagi saya guru agama itu seperti kain putih yang harus jadi contoh bagi guru lain dan anak didiknya,” terangnya.
Selama kegiatan berlangsung, guru-guru agama Kristen diberikan penguatan materi oleh H.M. Saberah, S. Ag, MM dan Kepala Disdikbud Kota Tarakan, Drs. Tajuddin Tuwo, M.Si. Materi itu berupa Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi Covid-19, Kreatifitas Mengajar Di Masa Pandemi Covid-19 dan Dinamika Pendidikan Agama Kristen Di Tengah Wabah Pandemi Covid-19.
Kepala Disdikbud Kota Tarakan, Drs. Tajuddin Tuwo, M.Si mengapresiasi adanya kegiatan ini dan dirinya bersepakat kompetensi guru harus diperkuat di masa pandemi ini.
“Di masa pandemi ini pendidik benar-benar harus bisa mengoptimalkan pendidikan karakter dan pendidikan umum lainnya,” terang Tajuddin saat berlangsung kegiatan kepada peserta kegiatan.
Sedangkan, penyelenggara Bimas Kristen, Otto Simon Tanduk mengakui penguatan kompetensi guru agama Kristen dan monitoring Pendidikan Agama Kristen sangat penting dilakukan.
“Kami berharap kegiatan ini bisa melengkapi guru Pendidikan Agama Kristen agar mampu menghadapi tantangan pendidikan yang ada dan juga ini masa pandemi jadi diperlukan kreatifitas dalam mendidik siswa,” tandas Otto. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Nicky Saputra