TPS 3R Tulang Punggung Program Sampah Semesta Mandiri, Ini Kendalanya

benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan terus mengembangkan pendekatan berbasis masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program Sampah Semesta Mandiri, dengan menjadikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) sebagai infrastruktur utamanya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan, Edhy Pujianto, S.P., M.P., menjelaskan program ini tak hanya menyasar wilayah padat penduduk, tetapi juga daerah pesisir yang selama ini rawan tercemar seperti Pantai Amal.

“Program ini dirancang untuk mendorong masyarakat terlibat aktif, dari memilah sampah di rumah, hingga mendukung pengelolaan secara berkelanjutan di TPS 3R,” katanya kepada benuanta.co.id, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga :  Laka Lantas Sebabkan Efek Domino bagi Keluarga

Edhy menjelaskan dalam sistem Sampah Semesta Mandiri, sampah rumah tangga akan dijemput langsung oleh petugas dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), kemudian dipilah dan dikelola di TPS 3R. “

“Sampah yang bisa dimanfaatkan akan didaur ulang, sementara residu akhirnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujarnya.

Salah satu TPS 3R yang baru beroperasi ada di kawasan Pantai Amal, yang selama ini dikenal sebagai titik rawan penumpukan sampah laut.

“KSM-nya sudah terbentuk dan mulai beroperasi sejak April ini. Mereka aktif melakukan penjemputan sampah dari rumah ke rumah,” jelasnya.

Program ini sebenarnya merupakan reaktivasi dari upaya sebelumnya, yaitu pendirian bank sampah.

Baca Juga :  Turunkan Personel untuk Amankan Demonstrasi Penolakan Ormas Grib Jaya di Tarakan

“Dulu ada bank sampah di Pantai Amal, tapi karena pengelolanya pindah ke kota lain, jadi stagnan. Sekarang kita optimalkan dengan sistem TPS 3R,” katanya.

Selain Pantai Amal, sistem serupa juga sudah berjalan di daerah pesisir lain seperti di Karangrejo, Tanjung Pasir, Gunung Lingkas, Lingkas Ujung, Karang Anyar Pantai, Selumit Pantai dan Mamburungan. DLH juga bersinergi dengan kelurahan, dinas teknis, hingga komunitas dan perguruan tinggi.

“Kami bermitra dengan berbagai pihak untuk menyusun formulasi sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif,” terangnya.

Namun ia mengakui program ini belum berjalan optimal karena masih ada warga yang belum sadar atau tidak mau memilah sampahnya.

Baca Juga :  Babak Baru, Kasus Pembobolan Rekening Nasabah BNI Bergulir ke Ranah Hukum

“Masih ada saja yang buang sembarangan atau tidak ikut program, padahal TPS 3R sudah siap. Ini PR besar kita,” tegasnya.

Oleh karena itu, DLH berharap Sampah Semesta Mandiri bisa menjadi gerakan kolektif yang menyentuh semua lapisan masyarakat.

“Kunci keberhasilan TPS 3R bukan hanya di infrastruktur, tapi di partisipasi warga. Kalau semua sadar dan terlibat, maka program ini bisa jadi solusi nyata pengurangan sampah dari sumbernya,” pungkasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *