Polemik Garis Batas Desa, Dua Desa Persiapan di Nunukan Tak Kunjung Definitif

benuanta.co.id, NUNUKAN – Meski sudah masuk tiga tahun, dua desa persiapan di wilayah Binusan hingga saat ini belum juga didefinitifkan. Hal itu dikarenakan adanya perubahan garis batas desa yang diusulkan oleh desa induknya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Nunukan, Helmi Pudaaslikar mengakui ada perubahan itu menjelang dua pekan sebelum dibahas di DPRD untuk disahkan perdanya.

“Kemarin itu, sudah mau selesai, tapi ada usulan dari desa induknya yakni Desa Binusan mengenai perubahan garis batas desa, makanya tertunda lagi,”ungkap Helmi kepada benuanta.co.id, Senin (23/1/2023).

Adapun dua desa persiapan yakni desa Binusan Dalam dan desa Ujang Fatimah, yang sudah memenuhi semua persyaratan menjadi desa definitif, bahkan saat ini jumlah KK sudah melibih batas yakni 150 KK.

Helmi menyampaikan, garis batas desa tersebut, kata Helmi, merupakan syarat penting dalam penentuan desa. Sehingga perlu diselesaikan terlebih dulu sebelum bisa lanjut ke pembahasan.

“Nah, batas desa ini tidak serta merta kita langsung terima. Harus ada pengukuran di lapangan dulu baru kita klarifikasi. Itu 4 hari yang menurut kami tidak cukup, karena deadline kami itu tinggal dua pekan,” jelasnya.

Ia mengutarakan, pihaknya juga mengejar batas waktu moratorium pemekaran, pembentukan desa dan pemberian kode desa sebelum pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Meskipun batas waktu tiga tahun telah habis, Helmi mengatakan tidak serta merta harus dimulai kembali dari nol lagi. Hal ini lantaran adanya perpanjangan waktu hingga pembentukan desa definitif.

“Tentunya kalau kita lihat batas waktu, itu tiga tahun masa persiapan desa ketika masuk definitif, sehingga harus ada tambahan waktu di tahun pertama, jika waktu perpanjang 6 bulan namun sudah layak maka itu bisa didefinitifkan,” jelasnya.

Bahkan, ia menyampaikan jika wilayah Binusan 40 persen luasnya dari pulau Nunukan.

Sehingga ia menilai sangat perlu dilakukan pemekaran secepatnya untuk percepatan perekonomian.

“Kita berharap, dua desa ini bisa segara didefinitifkan, supaya anggaran bisa untuk pembangunan desa di sana,” tandasnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2691 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *