benuanta.co.id, TARAKAN – Pengguna kode QR Standar Indonesia atau Qris dalam sistem pembayaran di Kalimantan Utara (Kaltara) disinyalir semakin mengalami peningkatan. Tercatat per November 2022 pengguna Qris mencapai 36. 117, angka ini mengalami peningkatan sebanyak 29.875 pengguna yang mana presentase peningkatannya adalah 478,60 persen.
Dalam peningkatan ini ditegaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara, Teddy Arif Budiman tak akan mempengaruhi peredaran uang kartal atau uang tunai. Tren digitalisasi ini tetap akan membuat BI melakukan pencetakan uang.
“Kita akan lihat perkembangan, tapi sejauh yang saya amati akan tetap ada uang kartal,” tegasnya, Jumat (6/1/2023).
BI juga aktif melakukan ekspedisi ke wilayah perbatas dan empat kabupaten di Kaltara untuk supply uang kartal di wilayah 3 T. Teddy juga mengungkapkan supply uang akan terus dilakukan, uang kartal juga masih dibutuhkan di wilayah 3 T seperti Tana Kuning yang tinggi kebutuhan akan uang kartal.
“Mereka tinggi permintaannya karena adanya industri baru, kemudian akan ada pabrik kertas di Tarakan dan pertumbuhan ekonomi di Bulungan dan Nunukan maka kebutuhan uang kartal tidak bisa digantikan,” bebernya.
Ia melanjutkan, terdapatnya uang digital ini berperan untuk mengadopsi perkembangan digitalisasi pada semua sektor. Digitalisasi bank sentral, Indonesia masuk sebagai leading dibandingkan negara-negara lainnya.
“Bank Indonesia menginisiasi kerjasama dengan negara kawasan untuk penggunaan Qris di negara kawasan ASEAN juga,” tuturnya.
Ke depan ia menarget pengguna Qris di Kaltara akan meningkat, pada tahun 2023 ini pihaknya menarget 42 ribu pengguna Qris baru. Hal ini juga diamanahkan untuk seluruh Perwakilan BI di Indonesia termasuk Kalimantan Utara.
Teddy menguraikan, tak hanya pengguna, penyedia jasa merchant pun juga dimasifkan dalam penggunaan pembayaran digital ini.
“Ini cukup berhasil sehingga tidak hanya mendorong pengguna tapi juga merchant UMKM, kita selalu dorong itu untuk pengguna UMKM. Pada UMKM kita ada insentif, bebannya itu tidak ada, ini diperpanjang sampai tahun ini. Hanya mungkin yang jadi kendala edukasi ke UMKMnya, kita akan terus sosialisasi kepada merchant untuk menggunakan Qris dalam metode pembayaran,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa