Bulog Tarakan Tak Lagi Distribusikan Minyak Kita, Ini Penggantinya

benuanta.co.id, TARAKAN – Setalah tidak lagi menjadi distributor Minyak Kita, Bulog Tarakan kini mendistribusikan minyak premium merk Rizky dan Tropical.

“Tahun 2023 kami memperoleh penugasan dari pemerintah karena kami distributor satu Minyak Kita namun, di awal tahun 2024 kami tidak memperoleh kuota penugasan tersebut. Jadi, kami tidak mendistribusikan Minyak Kita mulai awal tahun 2024. Kalau memang kami mendapatkan kami akan informasikan. Walaupun kami tidak memiliki quantum penyaluran Minyak Kita kami mendatangkan minyak premium,” jelas Kepala Bulog Tarakan, Sri Budi Prasetyo beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan untuk menangani hal ini pihaknya pun mencari subtitusi lain untuk menggantikan Minyak Kita. Oleh karena itu, ia pun melakukan pengadaan minyak premium merek Rizky dan Tropical yang harganya kurang lebih dengan harga Minyak Kita.

Baca Juga :  Sri Mulyani: Fiskal Perlu Dikelola Secara Hati-hati

“Yang kami lalukan adalah mendistribusikan minyak premium sebagai subtitusi Minyak Kita. Sebagai contoh kemarin yang kita pakai Minyak Rizky kita coba sekarang mendatangkan Minyak Tropical InsyAllah minyak yang kami datangkan ini sesuai dengan harga di pasar atau bahakan lebih murah,” ungkapnya.

Dikatakan Sri, sebelumnya ia telah mendatangkann minyak Rizky dengan harga jual Rp 16 ribu. Penjualan minyak tersebut sangat diterima oleh masyarakat sehigga pada penjualan pertamanya Minyak Rizky memiliki banyak peminat. Oleh sebab itu, pihaknya pun akan mencoba mendatangkan minyak yang lebih premium lagi yaitu Minyak Tropical.

Baca Juga :  Menko Marves Sebut E-Katalog Versi A6 LKPP Dirilis Bulan Depan

Minyak Tropical sendiri di datangkan dari Jakarta. Pihaknya pun telah melakukan pemesanan beberapa hari lalu dan dietimasikan akan tiba di Tarakan dalam kurun waktu dua minggu.

“Kalau yang tropical baru rencana jual kami berada di harga Rp 20 ribu,” ungkapnya.

Ia menjelaskan untuk minyak premium yang didatangkan tidak memiliki het seperti Minyak Kita. Hal ini dikarenakan minyak premium tersebut merupakan pengadaan komersil bukan penugasan yang dimana pasti ada margin untuk perusahaan. Selain itu, pengadaan komersil yang dilakukan karena melihat momen dimana adanya kenaikan harga minyak.

Baca Juga :  Jokowi: Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci RI Menuju Negara Adikuasa

”Insyallah minyak ini baru wacana karena ada kenaikan karena kondisinya kalau liat di sosial media karena kenaikan bahan baku terutama dari minyaknya maupun plastiknya. Tetapi dikami belum menerapkan itu karena belum ada perintah kenaikan harga itu kecuali beras SPHP,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Nicky Saputra 

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *