benuanta.co.id, NUNUKAN – Pertemuan Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) yang berlangsung sejak 16 Juli hingga 20 Juli 2024 membahas sejumlah isu penting, salah satunya keamanan di wilayah perbatasan.
Hal ini di bahas dalam pertemuan Tim Teknis/Kumpulan Teknikal dan Sidang ke-26 JKK/KK Sosek Malindo Tingkat Provinsi Kalimantan Utara/Peringkat Negeri Sabah.
Kepala Imigrasi Nunukan, Adrian Soetrisno, yang terlibat dalam kertas kerja 3 yang membahas bidang keselamatan, keamanan, dan pengelolaan perbatasan mengatakan, sejumlah isu-isu penting terkait perbatasan menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan itu.
“Isu yang dibahas terkait kapal penumpang sektor Sungai Nyamuk Indonesia-Tawau Sabah, kebutuhan pelayaran bagi kapal-kapal Indonesia ke Malaysia, penggunaan kapal kayu sebagai kapal ikan, serta pemindahan pos perbatasan Pensiangan Sabah – Tau Lumbis,” terang Adrian.
Adrian mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pengelolaan perbatasan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
Diungkapkannya, hasil diskusi dan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tersebut ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap berbagai isu yang dihadapi di kawasan perbatasan.
“Tentunya harapan kita, dengan suksesnya pertemuan dan sidang ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia bisa terus terjalin, khususnya antara Provinsi Kalimantan Utara dan Negeri Sabah, semakin erat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di kedua wilayah,” terangnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli