benuanta.co.id, KALTARA – Pipit Group mengangkat KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua PBNU menjadi Komisaris Utama Pipit Group. Holding perusahaan tambang ini membawahi sejumlah unit bisnis, antara lain PT Pipit Mutiara Jaya, PT Nunukan Bara Sukses, PT Pipit Bulungan Jaya dan PT Pipit Jaya Abadi.
“Integritas, pengalaman dan ketokohan beliau menjadi pertimbangan manajemen memilih Pak Said Aqil menjadi Komisaris Utama. Kami yakin, bersama beliau Pipit Group akan semakin maju,” ujar Muhammad Yusuf Direktur Pipit Group.
Siapa KH Said Aqil Siradj? Ketua PBNU dua periode ini dikenal luas sebagai ulama besar. Tokoh yang lahir di Cirebon 69 tahun lalu itu pernah dinobatkan menjadi 20 orang muslim paling berpengaruh di dunia.
Pengalaman berorganisasi terutama memimpin ormas terbesar di Indonesia itu menunjukkan reputasi Said Aqil bukan tokoh biasa. Apalagi Ia juga dikenal sebagai kader Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Makanya, Alumni Umm Al Quro Mekkah itu juga dikenal sebagai tokoh penerus gerakan pluralisme.
Tidak heran, Said Aqil dikenal dekat dengan para pengusaha Tionghoa. Termasuk pemegang saham Pipit Group. Perusahaan yang dirintis pengusaha legendaris asal Tarakan Bapak Kristianto Kandi Saputro (Kris Apollo). Said Aqil diharapkan dapat berperan besar saat perusahaan tambang ini melakukan pembenahan besar-besaran di tubuh manajemen. Pengalaman dan pengaruh Said Aqil diharapkan mampu mendongkrak kemajuan perusahaan di tengah ketatnya persaingan di bisnis pertambangan.
Manajemen meyakini, ke depan kinerja perusahaan tambang ini bakal semakin membaik. Terutama restrukturisasi dan pengembangan unit bisnis lainnya.
“Perusahaan yang sehat itu tidak terlepas dari mengubah kultur. Langkah awalnya adalah mengubah struktur. Serta merekrut orang-orang profesional dan mampu membimbing manajemen ke arah yang lebih baik. Salah satunya, pemegang saham memutuskan mengangkat Said Aqil Siradj,” jelas Yusuf.
Pipit Group selama ini dikenal perusahaan tambang yang sangat diperhitungkan di Kalimantan Utara. Perusahaan ini terus menggurita. Tidak hanya tambang, Pipit Group juga merambah bisnis perkebunan seperti kelapa sawit, transhipmen serta readymix. (adv)
