Arus Lalin Mulai Normal, Dishub Lakukan Rekayasa di Beberapa Jalan

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tarakan mulai lakukan rekayasa di beberapa titik-titik ruas jalan. Seperti rekayasa jalan yang ada di bundaran Stadion Datu Adil.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tarakan, Muhammad Haidir mengatakan, sejak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai bergulir, arus lalu lintas (Lalin) kini terpantau kembali normal.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

“Saat ini sudah bisa dikatakan normal kembali dibandingkan Covid yang menyerang pertama kali kemarin, dan mulai kita ambil sampel sejauh ini masih keadaan normal,” kata Muhammad Haidir, Kamis (2/12/2021)

Baca Juga :  Harga Telur Ayam Ras Mulai Tembus Rp 72 Ribu

Tak hanya di wilayah Stadion Datu Adil, rekayasa beberapa titik ruas jalan juga akan dilakukan di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Sebengkok Tiram. Menurut Haidir, area jalan tersebut memiliki konflik yang cukup tinggi.

“Kita pindah bukaannya dan kita geser ke arah pelabuhan Malundung jadi pengendara tidak memotong lagi,” sambungnya.

Rencananya bukaan jalan akan digeser sepanjang 40 meter, sehingga para pengendara diwajibkan mengikuti arus jalan.

Baca Juga :  Curi Motor untuk Biaya Pulang Kampung, MR Diciduk Polisi  

“Apa yang kita laksanakan ini dalam menunjang visi kota, indikatornya smart mobility mengurangi angka kecelakaan dan bisa mengurangi kemacetan,” jelasnya.

Pihak Dishub juga melakukan survei terhadap wilayah-wilayah rawan laka dan kemacetan. Seperti pada ruas Jalan Slamet Riyadi yang kerap terjadi kemacetan.

“Teman-teman juga melakukan survei kepadatan arus lalu lintas yg ada di Jalan Jenderal Sudirman, Slamet Riyadi. Salah satunya mungkin nanti di sana ke depannya akan kita pasang traffic light,” ungkap Haidir.

Baca Juga :  Disnakertrans Tarakan Buka Posko Pengaduan Masalah THR

Menurut Haidir kemacetan itu terjadi disebabkan trotoar yang masih sering dijadikan tempat berjualan oleh para pedagang.

“Saya lihat memang kalau untuk jalannya sebenarnya cukup mampu aja. Kalau pengamatan saya hambatannya di samping. Di mana toko-toko memajang juga di atas trotoar,” tutupnya. (*)

Reporter : Endah Agustina

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *