NUNUKAN – Tol Laut sudah menjadi andalan warga perbatasan sejak diluncurkan Pemerintah Pusat pada 2015 silam. Terlebih harga yang ekonomis sehingga menjadi pilihan utama warga Kabupaten Nunukan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan, Capten Yohanis Tedang mengatakan Nunukan merupakan pintu masuk baik barang maupun orang di wilayah perbatasan.
“Dengan adanya Tol Laut yang disiapkan oleh pemerintah sangat membantu kebutuhan masyarakat di perbatasan Khususnya di Kabupaten Nunukan yang bersebelasan langsung dengan Malaysia,” kata Yohanis Tedang pada Jumat, 12 Maret 2021.
Lantaran mendapat subsidi, Tol Laut menjadi lebih efektif dan ekonomi. Selain itu, Tol Laut juga memliki jam keberangkatan yang tepat waktu serta rutin.
“Tol Laut lebih ekonomis dapat memangkas biaya logistik, membuat harga menjadi lebih murah dan terjangkau diperbatasan,” jelasnya.
Para pedagang di Nunukan juga sangat terbantu dengan adanya Tol Laut. Sebab mereka dapat mengirimkan produk-produk yang mereka hasilkan ke pasar yang menguntungkan.
“Produk mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya beredar di dalam pulau atau sekitar situ saja. Otomatis ada peningkatan juga dari segi finansial mereka,” ungkapnya.
Semula, Tol Laut di Nunukan hanya ada satu rute saja dengan tujuan Makassar. Namun, karena banyaknya potensi produk unggulan di daerah tersebut, tahun ini rute Tol Laut bertambah dengan tujuan Pulau Jawa melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Tedang menyebutkan barang yang dibawa melalui Tol Laut menuju Nunukan meliputi bahan bangunan, kayu, besi, semen, mie, tepung, air meneral dan ada juga muat pakan ayam, dan kebutuhan pokok lainnya. (*)
Reporter : Darmawan
Editor : Nicky Saputra