benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan melakukan pendataan sarana prasarana Sistem Informasi Pelayanan Sekolah (Siaplah) untuk anak putus sekolah yang ada di Kota Tarakan.
Hal tersebut merupakan salah satu strategi peningkatan strategi peningkatan layanan aksesibilitas pendidikan non formal yang maju, transparan, akuntabel dan partisipatif
Kepala Disdik Kota Tarakan, Tamrin Toha mengungkapkan pihaknya akan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat melalui kelurahan dan Rumpun Tetangga (RT)
Berdasarkan data base dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek terdapat 4.000 anak yang drop out, putus sekolah. Oleh karena itu dibutuhkan verifikasi di lapangan.
“Dengan verifikasi di lapangan pada anak-anak yang bersangkutan maka Disdik dapat memperoleh data dan informasi apa sih keinginan anak anak tersebut. Jika ada anak yang tidak terdaftar di situ (data 4.000 anak) bisa dimasukkan data baru,” tambahnya.
Selain itu, berharap dengan pemetaan melalui sistem ini pihaknya dapat mengetahui kesulitan anak-anak tersebut. Ia juga berharap melalui kebijakan pemerintah Tarakan dapat menyediakan biayanya operasional khusus pendidikan non formal.
“Selama ini masih di cover oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek per siswa. Deadline di brosur kami sampai tanggal 20 Juni 2024. Kenapa kita batasi karena tidak mesti langsung 100 persen sudah terisi paling tidak 30 persen ini bisa menjadi bahan menyusun rencana tindak lanjut,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa
