benuanta.co.i, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM ) di halaman Masjid Al Ma’arif, Kota Tarakan pada Kamis 13 Mei 2024.
GPM tersebut dilaksanakan guna mengendalikan inflasi serta komoditas pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Iduladha tahun 2024.
Sejumlah bahan kebutuhan pokok dijual dengan harga yang relatif murah dari harga pasaran. Seperti Beras Kita dijual seharga Rp 68 ribu per 5 kilogram, beras SPHP Rp 60 ribu per kilogram, minyak Fortune Rp 16 ribu per liter, dan gula Rp 16 ribu per kilogram.
Tak hanya itu saja, telur ayam lokal dibandrol dengan harga Rp 65 ribu per piring. Cabai rawit Rp 5 ribu per satu bungkus, bawang merah Rp 38 ribu per kilogram, bawang putih Rp 40 ribu per kilogram dan cabai keriting Rp 5 ribu per bungkusnya.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh masyarakat Kota Tarakan. Salah warga Sebengkok Tiram, Diah ikut berbelanja berbagai macam bahan pokok seperti telur, gula, tomat dan cabai.
Ia mengungkapkan harga barang yang dijual di GPM lebih murah dari yang dijual di pasar maupun toko.
Dijelaskannya, harga telur di pasaran Rp 73 ribu per piring sedangkan di gerakan pangan murah ini Rp 65 ribu.
“Cabai seharga Rp 5 ribu per bungkus sedangkan di pasaran Rp 6 hingga 7 ribu. Kalau gula Rp 16 ribu kalau di pasar Rp 18 ribu,”ujarnya.
Ia membeberkan dirinya mendapatkan informasi GPM ini melalui sosial media. Ia berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga pangan yang saat ini cukup mahal.
“Saya berharap harga ditindaklanjuti dan distabilkan. Karena keuangan kita nih turun naik kalau gaji kita segitu-gitu aja nggak masalah ini kurang,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, membenarkan tujuan dari GPM sendiri memang untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan.
“Kegiatan GPM ini untuk menekan tingkat inflasi yang ada subsidi seperti bawah merah di pasar yang selisihnya Rp 5 ribu,” jelasnya
Menurutnya, ini adalah momentum yang tepat untuk menggelar GMP apalagi menjelang Iduladha yang jatuh pada 17 Juni mendatang.
“Kegiatan GPM kita akan terus laksanakan, operasi pasar murah minimal sebulan sekali,” tutupnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa