benuanta.co.id, NUNUKAN – Aksi Cegah Stunting yang sudah dilakukan oleh UPT Puskesmas Nunukan pada November hingga 29 Desember 2022 terjadi penurunan secara signifikan dari 355 anak yang kasus Stunting menjadi 123 orang
Ketua Tim Aksi Cegah Stunting Puskesmas Nunukan, Daningtyas Rhina Pawitri, Amd.Keb. mengatakan sebelumnya stunting di Nunukan Barat yang menjadi sasaran ada 138 anak, Nunukan Tengah 129 anak dan Nunukan Utara 56 anak. Sehingga terdapat 355 sasaran wilayah kerja Puskesmas Nunukan.
“Dari 355 kasus Stunting, setelah kami melakukan pendataan by name by address maka didapatkanlah hasilnya di Nunukan Barat tersisa 58 anak, Nunukan Tengah 38 anak dan Nunukan Utara sebanyak 27 orang,” kata Daningtyas Rhina, Kamis (29/12/2022).
Terjadinya penurunan Stunting ini karena sudah ada yang pindah ke daerah lain, dan ada yang memang sudah lewat lima tahun sehingga tidak masuk balita stunting. Hal itu menyebabkan adanya penurunan.
Kata dia, dari aksi yang dilakukan pihaknya mendapat bantuan dari dinas pertanian berupa beras, susu. Namun hanya untuk anak balita. Kemudian pemerintah kecamatan Nunukan juga memberikan bantuan berupa beras terhadap 17 balita yang mendapatkan.
Bantuan yang diberikan itu berdasarkan data yang dihasilkan oleh Puskesmas Nunukan kemudian diserahkan kecamatan, di samping beras mereka dampingi dengan donasi dari Puskesmas Nunukan berupa susu dan biskuit.
Daningtyas Rhina juga akui untuk zero kasus angka stunting sangat sulit karena kembali lagi ke pola asuh, status sosial ekonomi. “Tidak bisa Zero Kasus namun jika penurunan itu bisa saja terjadi,” pungkasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli