Yahmo, Nelayan Tradisional Desa Apung Sesalkan Oknum Tangkap Ikan Pakai Racun

benuanta.co.id, BULUNGAN – Terungkapnya destructive fishing belakangan ini yang sempat juga diamankan oleh Polisi Resor (Polres) Kabupaten Bulungan direspon oleh beberapa nelayan tradisional di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor.

Salah seorang nelayan dari Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Yahmo mengatakan meskipun di daerahnya belum pernah ditemui nelayan yang menggunakan racun untuk menangkap ikan, dirinya tetap mengingatkan bahwa penggunaan alat tangkap yang merusak sangat tidak baik.

“Di daerah sini saya memang belum pernah menemukan ada orang yang nangkap ikan pakai racun, tapi paling tidak akan saya ingatkan, karena menangkap ikan tidak seharusnya menggunakan racun,” ucap Yahmo kepada benuanta.co.id, Rabu 9 Februari 2022.

Baca Juga :  DKUKMPP Nunukan Datangkan 18 Ton Minyakita

Yahmo yang tergabung dalam kelompok nelayan tersebut juga mengatakan, dirinya dan anggota kelompok nelayan lainnya masih melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap tradisional untuk tetap menjaga ekosistem dan sumber daya perikanan.

“Sejak saya menjadi nelayan disini saya selalu menggunakan alat tradisional, pukat, jala dan pancing. Saya dan teman-teman juga terus saling mengingatkan jangan menggunakan racun dan setrum untuk menangkap ikan,” ujarnya.

Baca Juga :  Masyarakat Hukum Adat Minta Hutan Dilestarikan

Karena, sambung Yahmo, akan berdampak pada konsumen dalam jangka panjang bahkan kepada nelayan itu sendiri bila menggunakan alat tangkap yang merusak seperti racun dan setrum.

“Karena ya kasian konsumennya, dan juga masyarakat sekarang sudah bisa membedakan yang mana ikan yang bagus dan ikan yang tidak bagus, lalu, terus bahaya juga ke nelayan yang menggunakan racun dan setrum,” jelas Yahmo.

Yahmo juga berpesan kepada nelayan-nelayan yang masih melakukan destructive fishing untuk segera berhenti agar lingkungan dan sungai tetap terjaga.

Baca Juga :  Dua Pelajar Nunukan Ikut Seleksi Paskibra Tingkat Nasional

“Alangkah baiknya segera berhenti, agar sungai kita tetap terjaga, jadi kita bisa mencari ikan seperti yang dulu-dulu dan juga perkembangan ikan tetap terjaga dengan baik,” harap Yahmo. (*) 

Reporter : Herdiyanto
Editor : Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1914 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *