ZA Belum Ditemukan, Tengah Malam Ini Keluarga Lakukan Ritual ‘Khusus’

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Pencarian ZA pemancing yang diterkam buaya di Sungai Supa, Desa Bebatu, Kabupaten Tana Tidung masih terus dilakukan memasuki hari ketiga.

Berbagai upaya juga terus dilakukan, mulai dari bantuan tim SAR bersama warga menyisiri lokasi yang diduga kuat tempat ZA diserang oleh buaya muara. Hingga bantuan enam pawang buaya belum juga membuahkan hasil.

Bahkan, keluarga korban juga berencana melakukan ritual khusus, melalui media supranatural untuk mencari keberadaan ZA.

Baca Juga :  Tancap Gas! Kawan Ibrahim Ali Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Golkar dan Hanura

Kepala Desa (Kades) Bebatu, Mahmuda mengatakan hingga hari ketiga ini jejak-jejak predator buas yang diduga memangsa ZA juga belum mengarah ke titik terang.

“Kalau dimakan buaya harusnya ada jejak buayanya. Tapi ini malah tidak ada sama sekali jejaknya, padahal ini kanal buntu,” ungkap Mahmuda kepada benuanta.co.id, Kamis (23/12/2021).

Kendati hingga saat ini keluarga ZA belum mau berkomentar banyak kepada awak media, namun pihak keluarga juga terlibat langsung dalam pencarian. Mahmuda membeberkan pihak keluarga juga telah meminta ijin kepada Kades maupun tim yang melakukan upaya pencarian untuk mengosongkan lokasi tepat pada pukul 00.00 malam ini.

Baca Juga :  Tancap Gas! Kawan Ibrahim Ali Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Golkar dan Hanura

“Bukan menolak dibantu tapi khusus malam ini katanya mereka (keluarga korban) mau melakukan ritual dan syaratnya, lokasi ritualnya haruslah hening dan sunyi,” bebernya.

“Makanya mereka ijin kepada kita untuk mengosongkan TKP pada tengah malam nanti, sebagai syarat dilakukannya ritual itu,” tambahnya.

Mengenai ritual khusus tersebut, Kapolsek Sesayap Hilir KTT, IPTU Djaimin membenarkan akan dilakukan pihak keluarga. Menurutnya hal itu sah-sah saja untuk dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mencari korban.

Baca Juga :  Tancap Gas! Kawan Ibrahim Ali Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Golkar dan Hanura

“Hal seperti itu memang sudah menjadi bagian dari Indonesia dan kita tidak masalah dengan hal itu. Apalagi keluarga ZA sudah meminta ijin kepada kita, jadi kita hanya membantu saja,” tutupnya. (*)

Reporter : Osarade

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *