TANJUNG SELOR – Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok yang bekerja di PT. Megah Energi Khatulistiwa (MEK) di lokasi perusahaan tambang batu bara PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara (PT PKN), Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, dipastikan aman dan tidak berisiko terinveksi virus corona atau Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, Imam Sujono kepada benuanta.co.id mengungkapkan, puluhan TKA asal negeri tirai bambu di PT MEK itu telah menjalani masa inkubasi virus corona pada Februari lalu.
“Tim Kesehatan dari Dinkes Bulungan telah memeriksa kondisi kesehatan masing-masing TKA dan telah menjalani masa inkubasi selama 14 hari pada Februari lalu, hasilnya negatif terjangkit virus corona,” ungkapnya, Sabtu (21/3/2020).
Lanjutnya, setelah dinyatakan sehat dan tidak ditemukannya suspect para TKA oleh tim Dinkes, diperbolehkan kembali bekerja seperti biasa.
“Semua pekerja asing asal Tiongkok itu tidak terjangkit virus Corona, tapi pengawasan terus kita lakukan. Saat ini Dinkes juga melakukan pemantauan pada aktivitas bongkar muat yang dilakukan oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di wilayah tana Kuning. Sebab kapal yang masuk itu berasal dari luar negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Humas PT. MEK, David membenarkan sekira 84 tenaga kerja asing asal Tiongkok yang membangun Coal Upgrading Plant dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Desa Apung telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Dinkes Bulungan.
“Mereka (TKA) juga telah jalani masa inkubasi selama 14 hari pada Februari lalu, hasilnya 84 TKA dinyatakan sehat dan boleh bekerja seperti biasa,” jelas David.
Ditegaskannya, sejak diberlakukannya ‘Lockdown’ oleh pemerintah Tiongkok, berdampak pada tertundanya beberapa perjalanan pulang TKA Tiongkok ke negara asalnya. Sehingga pihaknya telah mengupayakan perpanjangan izin tinggal ke Imigrasi.
“Izin tinggal 84 TKA telah diperpanjang selama 2 hingga 3 bulan kedepan oleh pihak Imigrasi, selama merebaknya covid-19 ini pihak perusahaan tidak memberikan ijzin kepada warga Tiongkok itu untuk keluar dari areal perusahaan. Selama ini pengawasannya terus dilakukan termasuk memeriksa kondisi kesehatannya yang dilakukan oleh dokter perusahaan, mereka tetap kita awasi dengan ketat,” pungkasnya.(*)
Reporter: Victor Ratu
Editor: M. Yanudin