benuanta.co.id, BULUNGAN – Permintaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan setiap fasilitas kesehatan (Faskes) yakni Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar diaktifkan selama 24 jam. Khususnya untuk layanan Unit Gawat Darurat (UGD) di setiap Puskesmas.
Hal ini merujuk pada keluhan masyarakat yang akan berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, namun belum terlayani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Pasalnya, aturan BPJS jika pasien tersebut ingin dilayani BPJS harus rujukan dari Puskesmas.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bulungan, drg. Ida Bagus Sidharaharja menyebutkan pengaktifan UGD Puskesmas selama 24 jam, saat ini tengah digodok dan tidak lama lagi dijalankan. Terutama untuk UGD Puskesmas Tanjung Selor.
“Baru persiapan rencana pada bulan Mei baru mulai, karena tidak bisa langsung buka 24 jam seperti itu,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Ahad, 20 April 2025.
Dia menjelaskan semua butuh persiapan matang, tidak soal sumber daya manusia (SDM) juga harus siap dari sisi anggaran dan juga peralatan kesehatan yang ada.
“Karena itu butuh tenaga, alat kesehatan. Apalagi nanti dibagi shift ada yang jaga pagi, sore dan jaga malam,” tuturnya.
Untuk menuju UGD Puskesmas Tanjung Selor buka 24 jam, Dinkes Bulungan telah melakukan pertemuan dan rapat koordinasi bersama Puskesmas dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) terkait anggarannya.
“Kita intens membahasnya termasuk dengan Puskesmas dan BPKAD untuk usulan penganggaran,” ujarnya.
Ida Bagus mengatakan semua Puskesmas di Kabupaten Bulungan yang tersebar di 10 kecamatan, sebenarnya sudah buka 24 jam untuk rawat inap.
“Hanya Puskesmas Tanjung Selor yang belum karena bukan rawat inap, kalau Puskesmas lain itu rawat inap,” paparnya.
Ia menambahkan inti dari keinginan DPRD Bulungan dan Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, untuk mengurangi pasien ke IGD. Untuk Puskesmas Tanjung Selor akan di buka selama 24 jam. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa