benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Vamelia memberi atensi serius terhdap persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih marak terjadi di berbagai daerah, termasuk di Bumi Benuanta.
Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan kejahatan yang sangat kompleks. Modus serta cara yang digunakan oleh pelaku pun semakin beragam dan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan teknologi.
“Ini bukan hanya tindakan kriminal biasa. Kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah kejahatan yang kompleks, sistemik, dan seringkali sulit terdeteksi. Pelaku menggunakan berbagai modus, bahkan terkadang dilakukan oleh orang terdekat korban,” sebutnya Kamis, (10/4/2025)
Politisi PAN yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Kaltara, yang salah satunya membidangi persoalan perempuan dan anak, menyebut bahwa persoalan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh bangsa Indonesia, tak terkecuali Kaltara.
“Ini bukan hanya masalah satu wilayah, tapi pekerjaan rumah bersama seluruh bangsa Indonesia. Di Kalimantan Utara sendiri, kami terus mendorong agar perlindungan terhadap perempuan dan anak menjadi prioritas bersama,” ungkapnya.
Vamelia juga mengingatkan pentingnya pemahaman masyarakat dan semua pihak terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. Menurutnya, perda tersebut harus dikenal luas sebagai acuan dan pegangan dalam menghadapi atau mencegah tindak kekerasan.
“Perda Nomor 1 Tahun 2021 harus bisa menjadi pengetahuan bersama. Masyarakat perlu tahu apa saja bentuk kekerasan, bagaimana cara mencegahnya, dan ke mana harus melapor jika mengalami atau menyaksikan kekerasan tersebut,”jelasnya.
Ia juga menambahkan, pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak.
“Perlindungan perempuan dan anak bukan hanya tugas satu pihak, tapi tugas kita semua. Dengan kolaborasi, edukasi, dan penegakan hukum yang tegas, kita bisa meminimalkan bahkan menghapus kekerasan di lingkungan kita,” pungkasnya. (adv)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa