Tiga Kabupaten Kota di Kaltara Maret Inflasi 1,24 Persen

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2025 secara umum menunjukkan adanya perubahan. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Kalimantan Utara di 3 kabupaten/kota, pada Maret 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,24 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,06 pada Maret 2024 menjadi 106,36 pada Maret 2025.

Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifa’i mengatakan, tingkat inflasi m-to-m sebesar 2,16 persen dan tingkat deflasi y-to-d sebesar 0,61 persen. Inflasi y-on-y di Provinsi Kalimantan Utara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,01 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,80 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,55 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,72 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,86 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,01 persen.

Baca Juga :  Pelatihan dan Pengembangan Produk Ekraf di Kaltara, Target Dispar Pelaku Ekraf Baru

“Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,38 persen; kelompok transportasi sebesar 0,17 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen,” ucapnya, Kamis (10/4/2025).

Adapun 10 Komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2025, antara lain: emas perhiasan, cabai rawit, ikan layang, kopi bubuk, bawang merah, minyak goreng, ikan bandeng nasi dengan lauk, sigaret kretek mesin (SKM), bahan bakar rumah tangga.

Sedangkan 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: tarif listrik, beras, angkutan udara, tomat, telur ayam ras, tempe, tahu mentah, daging ayam ras, air kemasan, semen. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Maret 2025, antara lain: tarif listrik, cabai rawit, emas perhiasan, bawang merah, jagung manis, ikan bandeng, ikan kembung, ikan tongkol, telur ayam ras, cabai merah.

Baca Juga :  Inflasi Naik, Kredit Tumbuh dan Sistem Pembayaran Digital Meningkat di Kaltara

Lanjut Mas’ud, untuk komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: angkutan udara, sawi hijau, bayam tomat, kangkung, daging ayam ras, sabun cair/cuci piring, jeruk nipis, terong, tahu mentah.

Pada Maret 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,99 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,00 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,24 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,49 persen.

Baca Juga :  Pelatihan dan Pengembangan Produk Ekraf di Kaltara, Target Dispar Pelaku Ekraf Baru

“Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56 persen; kelompok transportasi sebesar 0,02 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen,” jelasnya.

Adapun perbandingan inflasi antar tahun. Pada Maret 2025, tingkat inflasi y-on-y Provinsi Kalimantan Utara sebesar 1,24 persen, tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,61 persen, dan tingkat inflasi m-to-m sebesar 2,16 persen.

Sedangkan Indeks Harga Konsumen dan inflasi antar kota pada Maret 2025, seluruh kota IHK di Provinsi Kalimantan Utara yang berjumlah 3 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 106,03 dan terendah terjadi di Tanjung Selor dengan tingkat deflasi sebesar 0,68 persen dengan IHK sebesar 103,30. (*)

Reporter: Ikke

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *