benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Herman mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (20/3/2025).
Dalam kunjungannya, Herman menjelaskan persoalan di Kaltara saat ini adalah persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI), utamanya yang masuk ke Malaysia.
“Di Kaltara ini paling banyak masuk ke Malaysia. Itu secara prosedural sedikit. Nah, yang banyak ke Malaysia itu yang non prosedural,” kata Herman.
Oleh karena itulah makanya banyak kasus yang terjadi pada PMI, tapi tidak terdata di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Tentu hal ini menjadi maslaah yang kursiapl di PMI, khususnya yang masuk dari Kaltara.
Melihat persoalan ini, Herman berharap PMI yang masuk dari Kaltara ke Malaysia itu bisa melalui jalur yang prosedural atau jalur resmi yang legal. Ini penting supaya nanti kalau ada terjadi apa-apa di dalam pekerjaan yang dilakukan, itu bisa diketahui
“Karena kan ini banyak kejadian ada yang meninggal, sakit dan sebagainya, tapi tidak diketahui oleh keluarga,” ungkapnya.
Terhadap hal ini, ia menyoroti persoalan pengetatan pengawasan untuk jalur-jalur masuknya PMI tersebut. Ini dinilai penting karena Kaltara ini secara geografis berbatasn langsung dengan Negara tetangga seperti Malaysia.
Adapun untuk daerah asal PMI, Herman menyebutkan bahwa sebelumnya itu paling banyak dari Nusa Tenggara Timur (NTT), tapi untuk sekarang ini yang banyak dari Sulawesi.
“Saya rasa yang perlu itu adalah pendirian BLK (Balai Latihan Kerja) di Kaltara yang bisa mengeluarkan sertifikasi bagi PMI ini. Saya rasa BLK ini paling penting, semoga dari Kemenaker bisa segera membangun BLK itu di Kaltara ini,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa