Dua Daerah Ini Potensi Karhutla, BPBD Minta Siaga

benuanta.co.id, BULUNGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mulai memetakan wilayah yang kerap menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tujuannya agar wilayah yang terdampak lebih bersiap-siap untuk menanggulanginya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Kaltara, Andi Amriampa mengatakan, beberapa wilayah di Provinsi Kaltara memiliki potensi terjadinya karhutla diantaranya di Kabupaten Bulungan dan Nunukan.

“Sering kejadian kebakaran itu di Kecamatan Tanjung Palas Timur dan di Nunukan juga ada potensi itu di Nunukan Selatan,” ucap Andi kepada benuanta.co.id, kemarin

Baca Juga :  Telusuri 9 Jajanan Marshmallow yang Diduga Mengandung Babi di Kaltara

Kata dia, faktor yang menyebabkan Karhutla ini adalah masalah kekeringan yang berkepanjangan yang juga karena adanya unsur kesengajaan untuk pembukaan lahan.

“Kalau pembukaan lahan yang dari masyarakat itu sebenarnya telah terkendali, apalagi saat membakar dibuatkan sekat bakar dan juga batasnya hanya 2 hektare untuk lahan pertanian,” jelasnya.

“Yang kita khawatirkan itu kalau ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab apakah sengaja atau tidak untuk kebakaran hutan itu,” ujarnya menambahkan.

Andi menuturkan dari semua kejadian kebencanaan ada 3 tahap penanganan yaitu pra bencana hal itu berupa kegiatan mitigasi bencana dan kesiapsiagaan. Kata dia, mitigasi bencana dilakukan misalnya untuk karhutla maka pihaknya akan melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat, kelompok masyarakat yang berpotensi menjadi pemicu  terjadinya kebakaran hutan serta kepada perusahaan.

Baca Juga :  Penanganan Jalan Tanjung Selor Tanah Kuning Dilaksanakan Secara Kolaborasi

“Disisi lain juga ketangguhan masyarakat ini terhadap bencana diharapkan secara sistematis bisa berjalan dengan baik seperti Desa Tangguh Bencana (Destana). Lalu di Dinas Kehutanan itu ada Masyarakat Peduli Api (MPA),” tuturnya.

Dirinya berharap ada respon positif dari kelompok masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya penanggulangan bencana. Ketika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan kondisi cuaca, disaat periode waktu yang rawan maka semuanya sudah siap siaga.

Baca Juga :  Setengah Kilogram Sabu Dilarut Dalam Air, Satu Orang Pemilik Residivis 

“Karhutla berdasarkan hasil rakor kemarin itu berpotensi terjadi di bulan Juni Juli. Maka selayaknya sudah siap siaga mulai sekarang di April dan Mei,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *