benuanta.co.id, NUNUKAN – Upaya pemberantasan narkotika di wilayah perbatasan tak hanya menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia yang selama ini gencar ditindak oleh sejumlah Aparat Penegak Hukum (APH), namun ini juga turut menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Malaysia.
Hal ini bisa dilihat dari kunjungan kerja Yang Berhormat (YB) Baru Bian, Anggota Dewan Undangan Negeri Sarawak untuk Ba’kelalan yang didampingi Pejabat Police Diraja Malaysia ke Krayan, beberapa waktu lalu.
Camat Krayan, Camat Krayan Barat, dan Camat Krayan Tengah, serta perwakilan dari Pamtas Long Bawan, Koramil, Danpos Pamtas Long Midang, Waka Polsek Krayan, Kepala Adat Krayan Darat dan Barat, tokoh agama, LSM, Kepala Sekolah SMA N 1 Krayan, dan Kepala Sekolah SMK N 1 Krayan hadir dalam hal itu.
Camat Krayan, Ronny Firdaus mengatakan pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan penting dari kedua negara tersebut untuk membahas terkait peredaran dan penyalahgunaan narkotika, khususnya sabu-sabu, di kawasan perbatasan Ba Kelalan, Malaysia dan Long Midang, Indonesia.
“Kunker dari pihak Malaysia ini untuk mengumpulkan informasi langsung tentang kondisi narkoba di perbatasan dua negara, khususnya di wilayah Krayan,” kata Ronny.
Dikatakannya, untuk memberantas peredaran Narkoba di wilayah perbatasan perlunya komitmen dan sinergitas semua pihak termasuk dari kedua negara. Ronny menyampaikan, kedua belah pihak sepakat menyatakan perang terhadap Narkoba.
Sementara itu, lanjut Ronny terkait perbatasan Indonesia-Malaysia di jalur tradisional Long Midang, Indonesia -Ba Kelalan, Sarawak Malaysia yang mana di sepanjang jalur tersebut ditempati oleh masyarakat yang serumpun (Lundayeh/Lun Bawang) maka forum merekomendasikan kepada pengurus paguyuban Lundayeh/lun Bawang dari kedua negara untuk melakukan perundingan lanjutan.
Hal ini untuk merancang dan mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka pencegahan dan mempersempit ruang peredaran narkoba di wilayah kedua belah pihak secara khusus di kalangan rumpun Lundayeh/Lun Bawang.
“Kita juga berharap kedepannya di pintu perbatasan ini bisa disediakan alat X-ray untuk mendeteksi Narkotika. Selain itu, kita harapkan juga aparat keamanan yang melakukan pengawasan di pintu-pintu perbatasan bisa lebih di perketat lagi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, perlunya sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda, secara berkelanjutan terkait bahaya narkotika. Sementara itu, Kepala Pos Imigrasi Krayan Efta Daud menyampaikan, pertemuan ini menjadi langkah awal yang baik dalam membangun pemahaman bersama dan koordinasi yang efektif untuk mengatasi tantangan keamanan di perbatasan Ba Kelalan-Long Midang.
“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan semua pihak terkait demi mewujudkan wilayah perbatasan yang aman dan terbebas dari penyalahgunaan narkoba,” terang Efta.
Ia mengatakan, perlunya sinergitas yang lebih erat antara instansi yang beroperasi di kedua negara di perbatasan untuk sama-sama memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Dengan adanya pertemuan ini mampu memberikan kontribusi positif dalam membangun kesadaran dan aksi konkret dalam menjaga keselamatan dan keamanan di wilayah perbatasan dua negara,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra