benuanta.co.id, NUNUKAN – Aksi perundungan atau bullying masih sering terjadi di Indonesia, hal ini juga menimbulkan keprihatinan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan.
Kepala Dinas DSP3A Kabupaten Nunukan, Farida Iriyani, mengatakan beberapa kasus perundungan yang terjadi belakangan ini hanya sedikit dari kasus-kasus kekerasan yang hampir setiap hari terjadi di tengah masyarakat.
Menurutnya banyak faktor yang menjadi pemicu aksi ini semakin sering terjadi. Mulai dari faktor ekonomi, sosial, hingga keluarga dan lingkungan sekitar.
“Namun apapun alasanya, jangan pernah ada toleransi dan kompromi sedikitpun terhadap aksi-aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Farida Iriyani, Rabu (20/11/24).
Menurutnya, semua pihak memiliki kewajiban memberikan perlindungan, menyiapkan ruang yang nyaman, serta menyediakan lingkungan yang memadai bagi mereka untuk tumbuh dan mengembangkan potensinya masing-masing agar terhindar dari kasus perundungan.
“Saya memberikan dukungan penuh terhadap pelatihan dan pembentukan Desa dan Kelurahan Layak Anak dan Perempuan di Kabupaten Nunukan,” jelasnya.
Tak sampai di situ, Farida menuturkan sudah saatnya masyarakat bersama pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap perlindungan kepada anak-anak dan perempuan.
“Saya minta kepada kita semua, jangan pernah cuek dan abai, karena semua bisa menjadi korban,” tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa