Jembatan Masih Terputus, Pembangunan Tower BTS di Krayan Selatan Terhambat

benuanta.co.id, NUNUKAN – Tak hanya aktivitas masyarakat yang terhambat, pembangunan tower BTS (Base Transceiver Station) juga ikut terhambat lantaran jembatan penghubung antara Kecamatan di daratan tinggi Krayan rusak akibat diguyur hujan deras, beberapa waktu lalu.

Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan, akibat jalan yang rusak tersebut, aktivitas masyarakat yang hendak ke Krayan Induk harus terhambat, sebab jembatan yang terputus tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

“Beberapa hari ini Kryan di guyur hujan deras, karena jalan kita disini masih tanah, jadi setiap hujan pasti banyak akses jalan maupun jembatan yang rusak,” kata Oktavianus kepada benuanta.co.id, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga :  Tiga Pelajar Nunukan Wakili Kaltara di Ajang FLS2N 2024

Ia mengatakan, saat ini bahan material untuk pembangunan 5 Tower BTS di Kecamatan Krayan ikut terhambat lantaran kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan material tidak bisa melintas. Dikatakannya, pihaknya telah menyampaikan hal tersebut kepada pihak kontraktor yang melakukan pengerjaan jalan beberapa waktu lalu.

“Memang ada perbaikan jalan beberapa waktu lalu dan itu sudah selesai dikerjakan. Kita sudah konfirmasi juga ke pihak kontraktor dan memang jembatan yang rusak ini bukan jembatan yang diperbaiki beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hari Anak Nasional, Lapas Nunukan Berikan Remisi ke 2 Anak

Berita terkait : 

Dua Titik Jembatan Penghubung Antar Kecamatan di Krayan Kembali Terputus

Oktavianus mengutarakan, dari keterangan pihak kontraktor, tidak semua jembatan yang ada di sepanjang jalan penghubung Kecamatan tersebut diganti. Hal ini lantaran, sesuai dengan kontrak kerja bahan kayu yang ada hanya cukup untuk perbaikan 9 jembatan saja.

“Perbaikan yang dulu itu memang difokuskan pada perbaikan badan jalan saja, untuk jembatan hanya 9 titik yang di perbaiki. Tapi, katanya pihak kontraktor nanti mereka akan komunikasikan hal ini dengan pihak PUPR Provinsi Kaltara,” ungkapnya.

Baca Juga :  Iraw Ajang Pererat Silaturahmi Suku Tidung di Empat Serumpun

Oktavianus berharap, jembatan yang rusak ini bisa segera mendapat perbaikan, karena untuk pengejarannya harus menggunakan alat berat.

“Kita bersama dengan masyarakat sudah mencoba untuk perbaiki secara manual, tapi tidak bisa harus pake alat berat,” jelasnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Nicky Saputra

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2678 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *