Miliki 10 Indikator D/KRPPA, Kelurahan Kampung 4 Tarakan Bakal jadi Percontohan

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) membeberkan Kelurahan Kampung 4, Kota Tarakan satu-satunya yang miliki 10 indikator Desa/Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak (D/KRPPA).

Pemilihan desa atau kelurahan tersebut dilakukan agar dapat menjadi percontohan bagi desa kelurahan lainnya. Oleh sebab itu diperlukan desa maupun kelurahan yang memiliki komitmen dan memiliki 10 indikator D/KRPPA.

Kepala DP3AP2KB Kaltara, Ir. Wahyuni Nuzband mengungkapkan pemilihan Kelurahan Kampung Empat dilakukan oleh pihak DP3AP2KB Kota Tarakan.

“Jadi kalau untuk pilihan Kelurahan Kampung Empat itu yang menentukan dari Kota Tarakan. Karena dasar pemilihan kota itu tentunya kita harus melihat sebagai percontohan tentunya juga harus dipilih kelurahan yang sampai dengan saat ini, sudah ada komitmennya seperti yang kita ketahui ya ada 10 indikator,” ujarnya.

Lanjutnya, 10 indikator tersebut adalah di desa atau kelurahan terdapat organisasi perempuan dan anak seperti kelompok pengajian dan karang taruna serta kelompok olahraga anak. Selanjutnya, data kelurahan sudah terpilah jumlah perempuan dan laki-laki, Lalu ada peraturan kelurahan, Kemudian ada pembiayaan, selanjutnya ada keterwakilan perempuan di lembaga kemasyarakatan, ada presentase perempuan yang berwirausaha, tidak ada kekerasan, tidak ada pekerja anak dan tidak ada yang menikah di bawah umur.

Dengan 10 indikator tersebut, ia berharap Kelurahan Kampung Empat nantinya ketika dibina dapat menjadi percontohan tidak banyak lagi hal-hal yang harus diselesaikan agar dapat menjadi kelurahan yang ramah perempuan peduli anak.

“Kalaupun misalnya di kampung empat itu masih ada pekerja anak lagi, bagaimana upayanya setelah ditetapkan menjadi kelurahan ramah peduli perempuan dan anak, upayanya apa,” ungkapnya.

Selain itu, replikasi tidak hanya di Kelurahan Kampung Empat saja namun untuk seluruh kelurahan di Kota Tarakan. Ia menjelaskan mengapa hingga saat ini di Kaltara masih top down terkait ramah perempuan peduli anak karena selama ini tidak ada kelurahan layak anak yang ada hanya kota layak anak.

“Adanya di kota layak anak, padahal seharusnya dari komunitas yang terkecil dari pemerintah terkecil dulu bagaimana kelurahan itu ramah anak, peduli anak seperti itu. Demikian juga dengan kelurahan ketika dia mau menjadikan kelurahan itu kelurahan peduli anak atau kelurahan itu ramah perempuan harusnya RT-nya juga harus begitu ketika RT-nya mau begitu. Harusnya keluarga-keluarga yang di situ juga peduli anak, ramah terhadap perempuan,” terangnya.

“Harapan kami, tidak hanya yang diinisiasi oleh pusat atau pemerintah, kabupaten kotanya juga mereplikasi ini, jadi seperti tadi itu sebetulnya desa atau kelurahan ramah perempuan peduli anak ini juga diharapkan untuk berkontribusi untuk mengurangi angka stunting di Provinsi Kaltara khususnya di Kota Tarakan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2656 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *