Basarnas Tarakan Perkuat Pos SAR Nunukan dengan Alutsista Baru

benuanta.co.id, TARAKAN – Basarnas Tarakan mendapatkan bantuan dari Basarnas pusat berupa satu unit rescue car dan satu unit motor trail. Kedua alut ini nantinya akan mendukung pelaksanaan Operasi SAR di wilayah Kaltara.

Kepala Basarnas Tarakan, Syahril mengatakan, posisi rescue car saat ini berada di Pos SAR Nunukan. Dipilihnya Pos SAR Nunukan untuk penempatan alut baru, dijelaskan Syahril lantaran alutsista di Nunukan masih dinilai kurang.

“Fungsinya untuk mobilisasi operasional personel. Terdapat double cabin, makanya bisa mengangkut perahu karet di atasnya,” katanya, Ahad (21/4/2024).

Spesifikasi dari rescue car tersebut dapat mengangkut perahu karet di bagian atas mobil. Sehingga disiagakannya rescue car dapat menguatkan kesiapsiagaan personel jika terdapat operasi SAR.

Baca Juga :  Terlibat Pengeroyokan, Empat Pemuda di Nunukan Terancam Bui

Pihaknya juga menambah satu unit Rigid Bouyancy Boat (RBB) untuk siaga perbatasan.

“Personel juga saya tambah di Pos SAR Nunukan, tadinya ada 6 personel saja, ditambah 6 lagi jadi 12 orang di sana,” tuturnya.

Sebelumnya, pihaknya mengusulkan beberapa alut namun belum terdapat tindaklanjut dari Basarnas RI. Hanya dukungan berupa rescue car dan motor trail yang menambah kekuatan alutsista di Basarnas Tarakan.

“Kalau motor trail nya kita tempatkan di Tarakan,” tukasnya.

Dijelaskannya, potensi kecelakaan SAR di Nunukan sendiri terbilang masih rendah. Lokasi yang paling banyak terjadi kecelakaan SAR ialah perairan Tarakan hanya saja tidak terekspos atau tidak dilaporkan.

“Seperti ada kapal terbakar, atau speedboat terbalik. Itu tidak dilaporkan. Karena kita beraksi itu berdasarkan laporan, ketika ada laporan nanti akan ada file aktif yang harus ditangani karena itu by data di pusat. Sudah akurat makanya kita bersaksi,” bebernya.

Baca Juga :  Kemenko Polhukam Fokus Penyelesaian Garis Batas Wilayah Indonesia-Malaysia di Sebatik

Jika tak ada laporan, pihaknya enggan melakukan operasi SAR. Lantaran jika informasi kecelakaan SAR tersebut tak dapat dipertanggungjawabkan maka operasi SAR yang berjalan akan sia-sia. Terlebih terdapat uang negara yang dikucurkan untuk operasi SAR.

Diakui Syahril, sejauh ini masih banyak ditemukan laporan fiktif soal kecelakaan SAR.

“Kita ada pengecekkan informasi kebenaran A1 atau tidak. Karena setiap aksi ada uang negara, sia-sia kalau aksi tapi laporan fiktif. Makanya kita efesiensi kebenaran informasi baru kita bergerak,” imbuh Syahril.

Baca Juga :  Sambut Waisak, Umat Buddha di Nunukan Gelar Fang Shen

Menurutnya, kondisi di Kaltara saat ini masih terpantau kondusif. Terlebih untuk mengantisipasi kecelakaan SAR, pihaknya turut melibatkan instansi terkait seperti informasi cuaca yang disebarluaskan ke masyarakat sebelum beraktivitas di perairan.

“Kita juga support untuk instansi lain yang membutuhkan bantuan. Tapi di Basarnas sendiri kita tetap sesuai dengan misi kita yaitu mencari dan menyelamatkan jiwa yang dikhawatirkan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2878 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *