Tingkatkan Penanganan Perawatan Pasien Kritis, 6 Perawat RSUD dr. H Jusuf SK Ikuti Pelatihan Keperawatan

benuanta.co.id, TARAKAN – Guna meningkatkan mutu pelayanan serta asuhan keperawatan kritis yang berkualitas, RSUD dr. H Jusuf SK melakukan Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar secara tatap muka di Hall B, lantai 6 pada Kamis, 22 Juni 2023.

Pelatihan inipun telah digelar sebanyak 4 kali oleh Hipercci Kaltara.

Saat dikonfirmasi, Sub Unit Case Manager RSUD dr. H Jusuf SK, Tugiono mengatakan perawat di rumah sakit dr. H Jusuf SK merupakan Himpinan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) atau perawat yang tergabung di Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), khususnya dewan pimpinan daerah Kalimantan Utara (Kaltara).

“Jadi kita itu terhimpun ke dalam perawat untuk perawatan kritis. Seperti kita tahu kan pasien macam-macam kondisinya. Ada yang biasa ada juga yang kritis,” katanya, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga :  Tanpa Rujuk ke Luar Daerah, Penyakit Dalam Mampu Ditangani RSUD dr. H Jusuf SK

Menurutnya, penanganan pasien kritis tentu berbeda dengan perawatan pasien biasa. Yang mana pasien kritis harus berada pada ruangan dengan perawatan intensif.

Dalam penanganan pasien kritispun, selain alat khusus, sumber daya manusia yang ada di rumah sakit harus memiliki keahlian khusus.

“Jadi kami Hipercci memberikan pelatihan khusus untuk SDM kita yang bertugas. Harus memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan khusus juga. Karena perawatannya ke pasien kritis,” bebernya.

Adapun rangkaian pelatihan keperawatan ini dilaksanakan selama dua hari untuk teori penanganan saluran nafas, pernapasan dan sirkulasi jantung dengan narasumber dari Jakarta sebanyak empat orang dan lokal dua orang yang telah memiliki sertifikat training of trainer. Kemudian dilanjutkan praktik dan ujian hingga Sabtu, 24 Juni 2022 mendatang.

Baca Juga :  Tanpa Rujuk ke Luar Daerah, Penyakit Dalam Mampu Ditangani RSUD dr. H Jusuf SK

Dilanjutkannya, untuk peserta atau perawat yang lulus akan mendapatkan sertifikat pelatihan dari PPNI dan sertifikat keahlian kompetensi.

“Yang membuktikan bahwa perawat layak memberikan perawatan intensif di ruangan intensif,” lanjutnya.

Adapun peserta dari pelatihan ini sebanyak 22 orang yang berasal dari rumah sakit yang tersebar di lima kabupaten/kota di Kaltara. Untuk perawat RSUD dr. H Jusuf SK sendiri yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 6 orang. Pelatihan keperawatan intensif ini, ditegaskan Tugiyono sangat penting. Mengingat RSUD dr. H Jusuf SK juga telah terakreditasi.

Baca Juga :  Tanpa Rujuk ke Luar Daerah, Penyakit Dalam Mampu Ditangani RSUD dr. H Jusuf SK

Ia berharap, nantinya pelayanan yang diberikan di ruangan intensif RSUD akan meningkat. Pun dengan rumah sakit yang tersebar di lima kabupaten kota Kaltara lainnya.

“Sehingga bisa juga dipakai untuk pasien BPJS agar klaimnya dapat terbayarkan. Standarnya harus 80 persen perawat itu tersertifikasi,” pungkasnya. (adv)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2654 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *