benuanta.co.id, NUNUKAN – Jelang Idul Adha, sejumlah pedagang musiman hewan kurban mulai bermunculan disejumlah titik di Kabupaten Nunukan. Harga sapi yang dijual juga bervariasi.
Biasanya sapi-sapi yang di jual di Nunukan berasal dari Sulawesi, jarang sekali ditemukan sapi lokal dijual dengan jumlah banyak.
M. Simanjuntak, juragan sapi lokal mengatakan di tahun ini, dia menjual sapi sebanyak 76 ekor, sapi yang dia jual juga merupakan sapi lokal yang ada di Kabupaten Nunukan.
Turunnya harga rumput laut di Nunukan juga berdampak bagi penjual sapi, biasanya mendekati hari lebaran idul Adha sapi yang di jual sudah ludes dipesan orang.
“Biasanya 15 hari sebelum lebaran sudah tinggal sedikit, ini masih banyak sekitar 20 lebih yang belum terjual. Sapi yang saya jual ini sapi lokal dari Nunukan dan pulau Sebatik” kata Simanjuntak Jumat (16/6/2023).
Sedangkan untuk harga sapi satu ekornya di bandrol dengan harga Rp 20 juta, dan tergantung dari ukuran sapi, semakin besar maka semakin tinggi juga harganya. “Sapi kita ini selain di Nunukan juga ada yang memesan dari Malinau,” jelasnya.
Simanjuntak mengatakan alasannya menjual sapi lokal, agar bisa menyentuh petani atau peternak lokal yang ada di Nunukan, karena selama ini dia melihat pengusaha ternak sapi selalu saja mendatangkan dari luar, sehingga tidak tercover ternak lokal.
Dia mengupayakan agar bisa menjagaku peternak sapi lokal sehingga sapi-sapi mereka bisa di jual dan sama-sama mendapatkan keuntungan, ketimbang membeli sapi dari luar Kabupaten Nunukan, dengan begitu agar wilayah perbatasan ekonomi juga akan baik.
Ia berharap kepada petani atau peternak itu agar tidak menjual indukan sapi betina karena jika itu mereka jual akan mengurangi keberadaan ternak lokal.
“Kita berharap agar populasi ternak sapi lokal ini tidak punah, maka jangan dijual induknya, dengan begitu ketersediaan sapi di Nunukan juga bisa terpenuhi tidak harus mendatangkan dari luar lagi,” tandasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli