Hampir 4 Tahun Dana Tunjangan Khusus Guru di Wilayah 3T Tak Lagi Diberikan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Krayan Selatan dan Tengah Augustinus, mengeluhkan banyak kekurangan guru di wilayah perbatasan. Tak hanya soal tenaga pendidik, media pembelajaran pun masih jauh dari harapan. Ini menunjukkan ketimpangan pendidikan di wilayah perbatasan dengan perkotaan.

Augustinus mengatakan di Kecamatan Krayan Selatan dan Tengah, terdapat 13 bangunan sekolah baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1556 votes

Di SMPN 1 Krayan Selatan yang memiliki 10 mata pelajaran ditambah lagi pelajaran muatan lokal sebanyak 2 mata pelajaran, dengan jumlah guru 7 orang. “Ada kekurangan guru sekitar 3 orang, sedangkan mata pelajaran lokal itu kita angkat guru honorer,” kata Augustinus, kepada benuanta.co.id, Ahad (7/5/2023).

Baca Juga :  Selama Januari-Maret, 46 Pekerja Migran Indonesia Kabur dari Malaysia lewat Krayan  

Tidak hanya di SMPN 1 Krayan Selatan saja yang kekurangan guru, tapi juga di SMP 2 dan SMP yang ada di Krayan Tengah kekurangan guru pendidik, saat ini jumlah pendidik hanya 4 orang.

“Padahal mata pelajaran SMP itu per bidang studi, beda dengan sekolah dasar yang satu Kelas bisa mengajar semua mata pelajaran,” jelasnya.

Baca Juga :  Jalan Lingkar Penghubung 5 Kecamatan di Krayan Rampung Bulan Ini

Melihat minimnya tenaga pendidikan di wilayah perbatasan Krayan dia berharap guru bisa terpenuhi, dan juga dia mengharapkan kesejahteraan guru harus diperhatikan.

Augustinus yang juga merupakan Kepala Sekolah SMPN 1 Krayan Selatan ini menjelaskan, terkait dana tunjangan khusus guru yang bertugas di daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T) yang dulu biasanya mereka dapatkan, namun sudah hampir 4 tahun tidak lagi mereka dapatkan, dia menyebut malah yang mendapatkan dana itu wilayah perkotaan.

Baca Juga :  Listrik Padam di Nunukan Disebabkan Monyet

“Kenapa kami tidak dapat lagi dana itu, padahal kebutuhan pokok di wilayah Krayan sangat mahal, tiga kali lipat yang ada kota,” jelasnya.

Dia dan teman-temannya juga sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait namun pihaknya belum mendapatkan informasi bagaimana kejelasan dana khusus tersebut, apakah masih dapat atau tidak belum ada kabarnya.(*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *