Minyakita Lebih Murah, Warga Nunukan Beralih dari Minyak Goreng Asal Malaysia

benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nunukan mendorong masyarakat menggunakan produk dalam negeri salah satunya minyak goreng brand Minyakita yang telah disubsidi.

Santi, seorang ibu rumah tangga di Nunukan mengatakan, sebelum ada minyak goreng Minyakita dia lebih memilih menggunakan minyak asal Malaysia karena paling murah dari harganya, namun setelah ada Minyakita yang lebih murah dia pun beralih.

“Kalau ada yang murah dan terjangkau saya pilih itu, apalagi Minyakita ini digunakan juga sangat bagus ya lama hitam walaupun beberapa kali di gunakan,” jelasnya.

Warga Nunukan lainnya Windi mengatakan, DKUKMPP Nunukan seharusnya juga bisa bekerja sama dengan toko atau swalayan yang ada di Nunukan agar Minyakita ini bisa dijual dengan harga yang sama, karena saat membeli di toko harga sudah ada perbedaan.

Baca Juga :  Komisi I DPRD Soroti Pelayanan di RSUD Nunukan

“Saya si berharap pemerintah memperhatikan itu, walaupun ada pasar murah yang di adakan DKUKMPP Nunukan belum tentu kami berada saat itu,” kata Windi.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Dior Frames mengatakan, hadirnya Minyakita di Nunukan dengan harga terjangkau yakni Rp. 14 ribu per liter secara perlahan masyarakat beralih penggunaan yang tadi biasanya mengunakan minyak asal Malaysia kini sudah menggunakan produk dalam negeri.

Baca Juga :  Mantan Bendahara RSUD Nunukan jadi Tersangka Korupsi  

Saat ini, produk Minyakita yang diedarkan di Nunukan sudah terjual sekitar Rp 2.000 kotak atau 24 ribu liter. “Dari penjualan itu kita sangat puas karena bisa menggeser banyak sekali, yang tadi menggunakan minyak Malaysia kini sudah menggunakan produk dalam negeri,” kata Dior Frames, kepada benuanta.co.id, Jumat (28/4/2023).

Dia juga menyebut dari segi kualitas Minyakita sangat bagus dengan kategori premium. Masyarakat sudah mengetahui hal itu, namun beberapa masyarakat yang menengah ke atas lebih memilih minyak goreng Bimoli, Kunci Emas dan Sanko.

“Minyakita ini dua kali menggoreng itu belum hitam, tapi kalau minyak asal Malaysia itu sudah hitam,” jelasnya.

Baca Juga :  Tersandung Kasus Pelanggaran Keimigrasian, Dua WNA Malaysia Divonis Penjara

Untuk pulau Nunukan pengurangan minya goreng asal Malaysia itu sudah berkurang 70 persen, karena produk minyakita ini sudah tersebar di wilayah pulau Nunukan dengan harga HET Rp. 14000, secara otomatis warga akan membeli yang murah. “Sekitar 75 persen masyarakat kita menggunakan minyak goreng Indonesia,” pungkasnya.(*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2652 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *