benuanta.co.id, TARAKAN – Hujan disertai angin kencang membuat longsor yang berdampak pada rumah warga di Jalan Bhayangkara RT 11 Kelurahan Juata Kerikil pada Ahad dini hari (9/4/2023). Longsor ini menyebabkan dua sisi ruangan rumah Siti rusak parah dengan kerugian materi diperkirakan puluhan juta.
Awalnya terdengar suara gemuruh seperti gempa yang bersumber di bagian tempat penyimpanan barang dan dapur miliknya.
Menyadari hal itu ia langsung keluar dan mendapati karyawannya sudah berlumuran lumpur di bagian kaki.
“Pas sahur itu saya keluar dan mati lampu. Saya lihat itu kakinya sudah kena lumpur dan bilang kalau di belakang longsor,” ujar Siti Subaidah.
Namun, longsor ini mulai terjadi saat intensitas hujan sudah tak selebat sebelumnya. Ia pun langsung melaporkan ke pihak RT. 11 dan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan.
“Ada pak Babinsa juga. Saya langsung hubungi soalnya sekitar jam 05.00 subuh saya ke tempat pak RT,” lanjutnya.
Melihat rumahnya berada di bawah tanah yang mengkhawatirkan, ia pun sempat waswas. Namun ia tak punya pilihan lain lantaran hanya itu satu-satunya tanah yang dimiliki.
Terpisah, Ketua RT. 11 Kelurahan Juata Kerikil, Paimin mengungkapkan ia telah melaporkan hal ini kepada pihak yang berwenang baik dari Kelurahan dan juga BPBD Tarakan.
“Saya sudah laporkan ke keluarganya dan BPBD. Saat ini masih ditutupi terpal untuk tanah yang longsor itu. Masih kita tunggu tindak lanjutnya juga,” ungkapnya.
Menyoal bantuan lebih jauh, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui. Namun ia berharap agar pemerintah dapat memperhatikan jika terdapat warganya yang menjadi korban runtuhan tanah tersebut.
Jika dilihat dari lokasi kediaman Siti, memang titik itu sangat rawan terjadi longsor. Hal ini makin fatal karena terdapat satu bangunan lagi di atas tanah yang miring itu.
“Kan curam itu ya. Ya memang titik situ aja. Kadang tebingnya pendek tapi bisa terjadi longsor. Ini baru terjadi lagi longsor di RT saya,” tambahnya.
Ia pun juga sudah kerap kali memperingatkan, namun apa boleh buat, pemilik rumah sendiri yang tak mau mengindahkan karena hanya itu satu-satunya tanah yang dimiliki.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep juga telah menerima laporan longsor tersebut. Intensitas hujan yang tinggi diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor.
Ia pun telah mengimbau khususnya untuk lokasi rawan longsor seperti daerah Karang Anyar, Sebengkok, Karang Harapan dan Kampung Satu.
“Masyarakat juga pasti tidak bisa berbuat apa-apa. Karena pastinya hanya itulah tempat tinggal mereka,” tukasnya.
Mitigasi bencana yang adapun sudah jauh-jauh hari disampaikan. Seperti pemasangan rambu rawan longsor. Saat ini kendala yang ada seperti tindakan relokasi yang membutuhkan waktu dan biaya yang besar.
“Saya selalu pesan ke masyarakat yang sudah kita warning kalau ada hujan deras harus hati-hati. Kemudian selamatkan jiwa dan surat berharga dikumpulkan di satu tempat agar mengurangi kerugian juga,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli