benuanta.co.id, NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menutup secara resmi musabaqoh tilawatil quran (MTQ) ke – XVIII tingkat kabupaten nunukan tahun 2023.
Dalam penutupan itu juga terlihat Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara Andi M Akbar, Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Kabupaten Nunukan H.Asmar, dan Asisten 1 Pemerintahan Munir.
Dari hasil keputusan panitia LPTQ kabupaten nunukan, dan kecamatan nunukan mendapatkan nilai tertinggi yakni 95, baru disusul oleh sebatik timur 67, dan Seimanggaris dengan nilai 33.
Camat Nunukan Hasan Basri, mengatakan tidak menyangka bahwa bisa memperoleh nilai tertinggi. “Kita bersyukur dan akan kita pertahankan,” jelasnya.
Selain itu, Bupati Laura, mengatakan meskipun dilaksanakan secara sederhana, dengan waktu persiapan yang sangat terbatas, namun MTQ tahun ini, akhirnya bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
Atas nama pemerintah kabupaten nunukan, “saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada LPTQ kabupaten nunukan yang telah bekerja keras hanya dalam hitungan hari untuk mempersiapkan MTQ kali ini,” kata Laura, Jumat (17/3/2023)
Kata Laura, menang kalah soal biasa, jadi dia berharap yang menang agar tidak cepat merasa puas dengan hasil yang sudah diraih. Asah terus kemampuan, sehingga lebih siap menghadapi MTQ di tingkat yang lebih tinggi. Sementara bagi para peserta yang belum berhasil kali ini, “pesan saya jangan merasa cepat putus asa, karena masih ada banyak waktu dan kesempatan yang akan datang,” jelasnya.
Prestasi di ajang MTQ tingkat provinsi kalimantan utara cenderung stagnan, atau bahkan mungkin agak menurun. Realita ini harus menjadi bahan koreksi dan evaluasi bagi semua, terutama bagi para pengurus LPTQ. Harus ada keinginan dan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencari akar permasalahannya, kemudian merumuskan solusi-solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Karena jika dilihat dari jumlah penduduk muslim, kabupaten nunukan adalah yang terbesar kedua setelah kota tarakan. Di kabupaten nunukan juga cukup banyak tersebar pondok-pondok pesantren yang bisa menjadi kawah candradimuka untuk menghasilkan para hafid – hafizdah, qori – qoriah, dan para mufasirin yang handal.
Dia juga menegaskan MTQ memang bukan ajang untuk gagah – gagahan dan menang – menangan, namun jangan juga kemudian pasrah dengan hasil yang ada. Tunjukkan keseriusan dalam setiap MTQ, sebagai penghargaan dan bentuk khidmat kepada Al – Quran, kitab suci yang akan menuntun menuju jalan keselamatan. dalam MTQ tingkat provinsi mendatang.
“Saya berharap agar dilakukan persiapan secara matang. saya tidak ingin, kafilah kita datang hanya sekedar datang saja, namun harus datang dengan satu misi, yaitu menjadi yang terbaik.
Jika kita bisa mempersiapkan diri dengan baik, maka saya yakin prestasi kita akan menjadi lebih baik. man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh – sungguh, maka dia akan menuai hasil yang maksimal,” pungkasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli