benuanta.co.id, NUNUKAN – Warga Kelurahan Nunukan Barat, Sp 5 Kampung Sebakis mengeluhkan pelayanan kesehatan yang mati suri. Pasalnya, keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) seperti mati suri lantaran belum dipenuhi tenaga kesehatan serta obat-obatan.
Warga Kampung Sebakis memilih melakukan pengobatan di wilayah Pustu Rahayu, Kecamatan Sebuku.
Sahir Tamrin, seorang Tokoh Masyarakat Sebakis mengatakan di dalam transmigrasi yang sudah diatur undang-undang harus ada kesehatan, pendidikan itu wajib ada di wilayah transmigrasi.
“Selama ini sudah dibangun secara fisik Pustu, tapi belum diisi dengan tenaga kesehatan dan obat-obatan. Jika ada warga yang sakit, kami memilih berobat ke Pustu Rahayu Sebuku, kadang juga ke Nunukan,” kata Sahir Tamrin, Kamis (29/9/2022).
Walaupun berada di Kecamatan Nunukan, namun akses di Kampung Sebakis ke luar pulau cukup jauh, sehingga warga memerlukan emergency service agar cepat ditangani.
Sahir Tamrin sangat berharap, agar pemerintah bisa memasukkan tenaga kesehatan serta kebutuhan obat-obatan di Sp 5 Sebakis.
Dijelaskan Sahir Tamrin, jarak dari Sp 5 Sebakis dari Kecamatan Sei Menggaris sekitar 65 Kilometer, sedangkan mereka melintasi jalur perusahaan apalagi jalan tidak mendukung.
“Kalau berobat kami memilih ke Nunukan, transportasi juga lebih mudah dengan menggunakan speedboat, sekitar 1 jam sudah sampai,” jelasnya.
“Semoga pemerintah daerah bisa melihat apa yang menjadi keluhan masyarakat di Transmigrasi terutama kesehatan. Karena percuma Pustu dibangun jika tidak diisi. Jadi Pustu mati suri,” tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa