benuanta.co.id, TARAKAN – Pemandangan antrean truk yang terjadi minggu terakhir di Kota Tarakan cukup mengganggu aktivitas pengendara lainnya. Pasalnya, panjang dari antrean truk ini dapat mencapai 500 meter.
Hal inipun menuai atensi dari Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan dan sejumlah instansi lain seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tarakan.
Kasat Lantas Polres Tarakan, AKP Rully Zuldh Fermana melalui Kanit Patwal Sat Lantas, IPDA Ansar menerangkan pihaknya melakukan. pengaturan terkait antrean ini agar pintu masuk SPBU tidak terlalu penuh.
“Karena yang antri BBM jenis solar itu yang harganya di atas Rp5 ribu. Kebanyakan dari mobil truk kan memang untuk angkut barang material,” terangnya, Kamis (25/8/2022).
Ansar mengatakan juga telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan guna tetap memberikan kenyamanan berkendara bagi pengguna jalan lainnya. Saat ini, antrean disinyalir sudah mulai normal kembali.
“Sekarang sudah normal seperti biasa, sudah ada 4 nozel di SPBU yang terbuka untuk pengisian, jadi semua berjalan normal dan lancar,” katanya.
Jika tak diberikan pengaturan, Ansar khawatir akan terjadi kerawanan kecelakaan lalu lintas. Terlebih antrean dimulai malam hingga dinihari, sehingga masyarakat sekitar SPBU merasa keberatan dan diharapkan tidak mengganggu aktivitas di pagi hari.
“Kita penataan itu dari jam 06.30 pagi, kami khawatirkan kerawanan kecelakaan lalu lintas juga. Jangan sampai ada jalur lain yang digunakan, tidak semestinya digunakan,” lanjutnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa keluhan tak datang dari pengendara lain, melainkan dari ruko, rumah bahkan jalan kecil yang tertutup oleh antrean truk tersebut. Oleh karena itu, penegasan ia lakukan ke pengemudi truk agar tidak antre sebelum SPBU membuka jam operasional.
“Jangan dari malam sudah antre, ada kendaraan lain yang juga mau antri. Kita sudah sampaikan juga dan para sopir ini juga bersedia ditindak jika melakukan pelanggaran yang sama lagi. Kami lakukan peneguran,” tutup Ansar. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli