benuanta.co.id, NUNUKAN – Maraknya perusakan fondasi pembudidaya rumput laut akibat pukat jangkar, dinilai akan merugikan jangka panjang bagi pembudidaya rumput laut.
Ketua Umum Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Kabupaten Nunukan, Muhammad Isyam, mengatakan sesama pengusaha harus saling menguntungkan seperti halnya pembudidaya rumput laut sesama pemukat, tapi pihaknya tidak ada mengambil untung dari pemukat, namun pemukat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari pembudidaya rumput laut.
Tanpa pembudidaya rumput laut apa yang mau diambil oleh mereka, jika bukan rumput lautnya. Sementara metodenya pemukat menggunakan jangkar yang dapat merusak fondasi.
“Kami tidak menghilangkan pengusaha pemukat, tapi harus di satukan menggunakan pancang, bukan jangkar,” kata Isyam kepada benuanta.co.id, Kamis (26/9/2024).
Lanjut dia, pemukat ini menggunakan jangkar sudah selama 2 tahun, sebelumnya menggunakan fondasi. Mereka menggunakan jangkar sekitar 200 fondasi yang terbongkar selama periode 15 hari.
“Terbongkarnya semua fondasi ini bukan juga akibat pemukat jangkar, tapi ada sebagian. Kalau jangkar pukat mereka tersangkut di fondasi antara dua saja pukatnya yang di potong atau fondasi kami,” jelasnya.
Dari 200 fondasi yang terbongkar itu ada sekitar 50 jangkar yang didapat di fondasi yang terbongkar. Satu fondasi jika rusak akan mengalami kerugian sekitar Rp. 30 juta hingga mencapai Rp. 70 juta. “Jangkar itu ada sekitar 20 kg beratnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli